Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Jeblok, BEI Bakal Terapkan Sejumlah Langkah

Mengutip data RTI pada perdagangan sesi kedua pukul 14.15 WIB, IHSG makin menurun pada posisi terendah 5.241 atau turun 255,4 poin (4,65 persen) dibanding penutupan Jumat pekan lalu 5.364,60.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan pihaknya terus memantau secara seksama penurunan ini yang merupakan instability yang terjadi secara global.

"Tidak hanya kita saja Stock Exchange Thailand (SET) sudah turun 6,77 persen, Australian Stock Exchange (AST) turun 7 persen saat ini. Kami terus memantau bersama OJK sudah ada beberapa tools yang kita siapkan dan kita akan gunakan tools tersebut pada saat yang tepat ya," kata Inarno kepada Kompas.com.

Inarno menyebutkan ada beberapa tools yang akan diterapkan secara hati-hati. Antara lain perubahan harga asimetris atau auto reject asimetris guna mengurangi potensi penurunan IHSG lebih dalam lagi.

Ada juga penerapan buyback saham oleh emiten agar harga saham bisa terukur dan memiliki potensi membaik jika kondisi stabil dan harga naik.

"Namun kami akan hati-hati menerapkannya," tambah Inarno.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, berdasarkan pantauannya dalam perkembangan IHSG sampai perdagangan sesi pertama, OJK siap mengeluarkan kebijakan jika diperlukan.

“OJK memantau dengan cermat dan hati-hati kondisi pasar modal kita, termasuk kondisi pasar regional dan global. OJK siap mengeluarkan kebijakan yang diperlukan pada saat OJK menilai bahwa perlu dilakukan kebijakan tertentu menyikapi dinamika pasar selanjutnya,” kata Hoesen melalui siaran resmi OJK siang ini.

Pada jumpa pers akhir bulan lalu dimana IHSG juga sempat turun tajam, Inarno mengatakan BEI menerapkan beberapa tools untuk antisipasi penurunan IHSG.

Salah satu tools yang akan diterapkan BEI saat itu adalah mencabut daftar efek short selling sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan yang diharapkan bisa menstabilkan pasar.

Ada juga tools lainnya yang diterapka yakni penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang bisa dilakukan jika penurunan indeks terjadi secara signifikan.

Selain itu, BEI juga melakukan market signaling kepada pelaku pasar dan juga memfasilitasi public expose insidentil untuk meyakinkan investor mengenai rencana korporasi ke depannya.

https://money.kompas.com/read/2020/03/09/151113526/ihsg-jeblok-bei-bakal-terapkan-sejumlah-langkah

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke