Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Anjlok, Pelaksanaan B30 Perlu Ditunda?

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, harga minyak yang menyentuh angka kisaran 32 dollar AS per barel akan merugikan sektor hulu migas nasional.

Pasalnya, dengan harga saat ini produksi minyak menjadi tidak ekonomis.

"Untuk sektor hulu,sektor ini lah yang paling terpukul karena jatuhnya harga minyak dunia. Dengan harga 32-35 dollar AS per barel ini sangat berat bagi sektor hulu," tuturnya kepada Kompas.com, Senin, (29/3/2020).

Lebih lanjut, Mamit menjelaskan, dengan harga minyak 32 dollar AS per barel produksi minyak nasional diproyeksi akan lebih rendah dari target yang telah ditentukan.

"Resiko lain yang akan terjadi target lifting migas yang ditetapkan dalam APBN 755.000 BOPD (barrel oil per day) akan sulit tercapai," katanya.

Dengan produksi yang melemah tersebut, Mamit menganjurkan kepada pemerintah untuk menunda terlebih dahulu pelaksanaan biodiesel 30 persen atau B30.

"Jangan sampai nanti justru akan merugikan semua pihak," katanya.

Pemerintah diminta untuk mempertimbangkan produksi minyak yang berpotensi melemah sebelum melaksanakan program B30.

"Dengan kondisi sekarang, memang sudah seharusnya kita mengubah kembali kebijakan terkait dengan B30 karena harga minyak yang jatuh ke titik terendah sejak Februari 2016," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/03/09/163950926/harga-minyak-anjlok-pelaksanaan-b30-perlu-ditunda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke