Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Jeblok ke Level Terendah Sejak 2016, Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Secara year-to-date, penurunan yang dialami oleh IHSG lebih dahsyat lagi. Sejak awal tahun, IHSG anjlok18,46 persen.

Lalu, bagaimana investor harus menyikapi pelemahan IHSG saat ini?

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan, bagi investor jangka pendek kondisi saat ini dapat menjadi lampu kuning untuk mengatur manajemen risiko mereka.

Di sisi lain, bagi investor jangka panjang kondisi indeks yang tertekan menjadi momentum terbaik untuk mendapatkan saham dengan harga yang murah.

Namun, dalam keadaan pasar yang panik, saham emiten dengan fundamental bagus pun akan ikut tertekan. Ia pun merekomendasikan wait and see setidaknya sampai penurunan IHSG mereda.

“Sebaiknya tetap bersabar sampai penurunan (indeks) mereda atau bisa melakukan cicil beli saham perusahaan dengan kriteria pendapatan yang positif dan masih membukukan pertumbuhan pada tahun 20119,” ucap Aria seperti dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (10/3/2020).

Bahkan, sektor keuangan (finance) pun cukup sensitif saat pasar mengalami gejolak seperti saat ini. Namun, sektor keuangan akan cepat pulih apabila pasar membaik dan kembali optimistis.

Mengacu pada laporan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin indeks sektor keuangan (finance) turun 6,69 persen.

Meski begitu, indeks sektor keuangan masih menjadi indeks sektoral dengan performa terbaik di antara indeks sektoral lain. Misalnya sektor pertanian (agriculture) yang ambles 28,21 persen, sektor industri dasar dan kimia yang turun 26,62 persen, dan sektor aneka industri yang tergerus 25,13 persen sejak awal tahun.


Senada, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas juga mengamini bahwa sebaiknya investor memasang strategi wait and see dalam kondisi saat ini.

“Sepertinya saat ini belum ada sentimen kuat yang bisa menahan pelemahan IHSG,”  kata dia.

Aria memproyeksikan IHSG masih akan diadang dengan maraknya penyebaran virus Covid19. Apalagi, saat ini virus tersebut telah menjadi perhatian khusus di Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Bahkan di Amerika Serikat, setidaknya telah ada dua negara bagian yang menyatakan status darurat corona. Setelah Negara Bagian California, Minggu (8/3/2020) giliran Negara Bagian New York yang menyatakan status darurat akibat virus yang telah menelan 3.803 korban jiwa tersebut.

Namun, IHSG masih memiliki bahan bakar untuk kembali bangkit. Aria menilai, sejatinya saat ini angka inflasi masih tergolong rendah. Selain itu, masih ada ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali memangkas suku bunga acuan. (Akhmad Suryahadi)

https://money.kompas.com/read/2020/03/10/070400426/ihsg-jeblok-ke-level-terendah-sejak-2016-apa-yang-harus-dilakukan-investor-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke