Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jack Ma Jadi Orang Terkaya di Asia, Geser Miliarder India

NEW YORK, KOMPAS.com - Taipan energi India, Mukesh Ambani, tidak lagi menyandang gelar orang terkaya di Asia.

Gelar tersebut kini disandang oleh pendiri Alibaba, Jack Ma, setelah anjloknya harga minyak dunia diiringi dengan merosotnya indeks saham global.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (10/3/2020), kondisi yang disebabkan peningkatan kekhawatiran penyebaran virus corona akan berujung pada resesi tersebut mengikis kekayaan Ambani sebesar 5,8 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 83,1 triliun (kurs Rp 14.328 per dollar AS) pada Senin (9/3/2020).

Akhirnya, Ambani harus rela turun posisi menjadi orang terkaya kedua di dunia menurut Bloomberg Billionaires Index.

Adapun kekayaan Ma mencapai 44,5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 637,2 triliun, lebih tinggi 2,6 miliar dollar AS dibanding kekayaan Ambani.

Pada Senin, harga minyak dunia anjlok ke titik terendah dalam 28 tahun, setelah Arab Saudi dan Rusia menyatakan bakal memproduksi lebih banyak minyak guna mempertahankan pangsa pasar.

Langkah itu diambil ketika dunia tengah resah dengan penyebaran virus corona.

Kondisi itu menimbulkan pertanyaan apakah Reliance Industries Ltd milik Ambani akan dapat memangkas utang net menjadi nol pada awal 2021 sesuai janjinya.

Rencana tersebut bergantung pada proposal untuk menjual saham di divisi minyak dan petrokimia Reliance ke Saudi Arabian Oil Co, produsen minyak mentah terbesar di dunia.


Meski virus corona juga memberi dampak pada sejumlah bisnis Alibaba, tetapi dampak tersebut dapat dimitigasi dengan meningkatnya permintaan layanan komputasi awal dan aplikasi mobile.

Sementara itu, Reliance Industries tak mempunyai lini bisnis yang bisa memitigasi dampak risiko. Saham Reliance anjlok 12 persen kemarin, sedangkan sepanjang tahun ini sudah amblas 26 persen.

Untuk merambah bisnis-bisnis baru, seperti telekomunikasi, teknologi, dan ritel, Reliance Industries milik Ambani menumpuk utang miliaran dollar AS selama beberapa tahun terakhir.

Reliance merogoh hampir 50 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 714,7 triliun dari pinjaman untuk membangun Reliance Jio Infocomm Ltd. Anak usaha itu kini menjadi perusahaan penyedia jaringan nirkabel nomor satu di India.

Tidak selesai sampai di situ, Ambani juga berencana membuat raksasa e-commerce untuk menyaingi Amazon di India.

Adapun untuk menangani kekhawatiran mengenai beban perseroan, pada Agustus 2019 Ambani berjanji bakal memangkas utang konglomerasinya menjadi nol dari sebelumnya 21 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 300,2 triliun pada Maret 2020.

Kesepakatan dengan Aramco sangat penting bagi rencana Reliance tersebut. Namun, dengan beragam risiko yang terjadi, tampaknya jelas bahwa kesepakatan bakal ditangguhkan.

Reliance Industries mengekspektasikan transaksi dengan Aramco rampung pada bulan ini. Namun, seorang sumber menyatakan, pembicaraan masih berlangsung antara kedua belah pihak terkait struktur kesepakatan.

Menambah ketidakpastian, pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengajukan petisi kepada pengadilan untuk menghentikan penjualan saham tersebut. Ini mengancam sumber utama dana yang dibutuhkan untuk mengurangi utang Reliance.

Namun, kata Harish HV dari ECube Investment di Bengaluru, Ambani bakal segera kembali bangkit.

"Permainan belum berakhir. Ambani telah berhasil membangun model bisnis yang kuat yang akan membuatnya tetap dalam permainan. Selain itu, bisnis telekomunikasi akan mulai membuahkan hasil pada tahun-tahun mendatang," ujar Harish.

https://money.kompas.com/read/2020/03/10/121505426/jack-ma-jadi-orang-terkaya-di-asia-geser-miliarder-india

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke