Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Targetkan Semua Lahan Pertanian di Bantaeng Masuk AUTP, Begini Caranya

KOMPAS.com - Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melindungi usaha petani dari bencana banjir, kekeringan, atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Untuk mendorong petani mengikuti AUTP, pemerintah pusat memberi subsidi premi asuransi tani hingga Rp 144.000 per hektar (ha).

“AUTP akan terus kami sosialisaikan ke petani. Saat ini sudah banyak petani yang menjadi anggota AUTP,” kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (10/3/2020).

Sarwo menambahkan, dengan AUTP petani yang mengalami gagal panen akan mendapat ganti rugi.

“Dengan membayar premi Rp 36.000 per ha per musim, petani yang sawahnya terkena bencana dapat klaim (ganti) Rp 6 juta per ha,” kata Sarwo.

Target AUTP di Banteng

Atas keuntungan-keuntungan tersebut, pemerintah pusat menargetkan semua lahan pertanian di Kabupaten Bantaeng terdaftar AUTP. Jumlah kuota sementara AUTP di Kabupaten Bantaeng sendiri sebesar 5.000 ha sawah.

“Namun jika masih ada petani padi yang belum ter-cover jumlah kuota, pemerintah pusat akan menambah  kuotanya hingga semua sawah petani ter-cover,” kata Kepala Seksi Pembiayaan dan Investasi Dinas Pertanian Bantaeng Nur Qalbi Madjid, Selasa (10/3/2020).

Menurut Qalbi, selama Januari hingga Februari, sudah terdapat 1000 ha sawah yang didaftarkan pemiliknya.

“Pemerintah pusat menargetkan kami merampungkan pendaftaran AUTP paling lambat Maret 2020. Insyaallah kami optimis bisa mencapai target tersebut,” kata Qalbi.

Optimisme tersebut muncul karena di Bantaeng, terdapat dua musim tanam padi yaitu pada Oktober hingga Maret dan April sampai September.

“Hingga saat ini kami dibantu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Qalbi.

Sementara itu, perkembangan peserta AUTP sejak 2017 menunjukkan peningkatan.

Pada 2017, luas lahan yang didaftarkan AUTP mencapai 997.961 ha, dengan klaim kerugian 25.028 ha.

Adapun pada 2018, realisasinya sekitar 806.199,64 ha dari target 1 juta ha (80,62 persen), dengan klaim kerugian 12.194 ha (1,51 persen).

Menurut Sarwo, tren positif asuransi pertanian yang bekerja sama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) tersebut terjadi karena petani dan peternak mendapat berbagai keuntungan.

Selain nilai premi yang cukup murah, dengan AUTP petani mendapat ketenangan dalam berusaha.

“Hanya dengan seharga satu bungkus rokok, petani dan peternak bisa tidur tenang. Petani tidak takut lahannya rusak terkena banjir, kekeringan, atau terserang hama penyakit,” kata Sarwo.

https://money.kompas.com/read/2020/03/10/185000626/pemerintah-targetkan-semua-lahan-pertanian-di-bantaeng-masuk-autp-begini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke