Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Bakal Nolkan Pajak Penghasilan Karyawan dan Pengusaha AS

Dikutip dari CNBC, hal tersebut diungkapkan oleh pejabat Gedung Putih yang tak ingin disebut namanya, usai Presiden Trump bertemu dengan para anggota legislatif dari Partai Republik di Capitol Hill, Selasa (11/3/2020).

Selain itu, dalam diskusi antara Trump dengan beberapa perwakilan Partai Republik tersebut dibahas juga mengenai opsi penggratisan pajak penghasilan secara permanen. 

Di Negeri Paman Sam itu, pajak penghasilan digunakan untuk mendanai layanan kesehatan dan jaring pengaman sosial.

Ketika ditanya mengenai potensi biaya yang muncul akibat pemangkasan pajak tersebut, pejabat yang bersangkutan enggan untuk menjawab.

Pengembangan kebijakan pemangkasan pajak gaji sendiri muncul setelah Presiden Trump dan pejabat Gedung Putih lain berupaya menelurkan stimulus kebijakan untuk mengurangi dampak dari wabah virus corona yang terus meluas.

Setelah indeks Dow Jones sempat terkoreksi tajam hingga 2,000 poin pada perdagangan Senin, indeks tertua di dunia tersebut pun melonjak 1.000 poin pada sesi terakhir perdagangan.


Di Amerika Serikat, pajak penghasilan dibayarkan oleh pengusaha dan karyawan. Penerimaan pemerintah yang didapatkan dari pajak tersebut digunakan untuk mendanai program jaminan sosial, kesehatan dan program pemerintah lainnya.

Untuk jaminan sosial, upah karyawan dikenakan pajak 6,2 persen, dan 1,45 persen untuk pajak jaminan kesehatan. Adapun tarif yang ditetapkan untuk pengusaha besarannya juga sama.

Saat ini di Negeri Paman Sam, setidaknya 28 orang telah meninggal akibat virus corona, sementara setidaknya 805 orang telah terinfeksi. Di seluruh dunia, lebih dari 118.000 orang telah terinfeksi, yang mengakibatkan sedikitnya 4.262 kematian.


https://money.kompas.com/read/2020/03/11/070518926/trump-bakal-nolkan-pajak-penghasilan-karyawan-dan-pengusaha-as

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke