Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lagi Demam Tinggi? Jangan Naik KRL Dulu!

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan langkah antisipatif penyebaran wabah virus corona. Bagi penumpang yang kedapatan menderita gejala demam tinggi, dilarang untuk naik kereta api, termasuk KRL.

"Yah termasuk KRL juga, jadi kalau lagi demam tinggi, tidak kita perkenankan naik kereta api," jelas Vice President Public Relations PT KAI Yuskal Setiawan kepada Kompas.com, Sabtu (14/3/2020).

KAI meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan sejumlah tindakan preventif untuk mengantisipasi potensi penularan wabah virus Corona bagi pengguna moda transportasi, baik krl maupun kereta jarak jauh.

Selain itu untuk langkah pencegahan lainnya, lanjut dia, KAI juga menyediakan masker dan pembersih tangan (hand sanitizer) untuk penumpang.

Jumlah masker yang dibagikan setiap hari sebanyak 65.250 lembar. Sementara itu, hand sanitizer yang disediakan sebanyak 696 unit yang tersebar di stasiun-stasiun besar. Kemudian, KAI juga menyediakan hand sanitizer di dalam kereta sebanyak 390 unit.

Sementara untuk khusus untuk kereta jarak jauh, Yuskal menjelaskan, KAI memberikan alternatif pengembalian tiket atau refund bagi penumpang kereta yang tengah dalam kondisi sakit.

Tiketnya bagi yang tak boleh masuk stasiun, kita kembalikan atau bisa refund. Nggak boleh naik kereta kalau suhunya tinggi, artinya tidak boleh berangkat," ujar Yuskal.

Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia sejauh ini telah mengumumkan 35 kasus baru virus corona Covid-19 pada Jumat (13/3/2020).

Dengan bertambahnya kasus baru tersebut, total kasus virus corona Covid-19 di Indonesia menjadi berjumlah 69 orang.

Dari 69 pasien yang dikonfirmasi, dua di antaranya merupakan balita. Kedua pasien tersebut merupakan kasus ke-49 dan kasus ke-54. Pasien kasus ke-49 berusia tiga tahun berjenis kelamin laki-laki. Ia dilaporkan dalam kondisi nampak sakit ringan sedang.

Sementara, pasien kasus ke-54 adalah anak berusia dua tahun. Ia dilaporkan berada dalam kondisi sakit sedang.

Dari 69 kasus positif Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Indonesia, 4 orang sudah dinyatakan meninggal dunia. Adapun kasus pasien meninggal dunia akibat virus corona di Indonesia pertama kali diumumkan pada 11 Maret lalu.

Dikutip dari Harian Kompas, Jumat (13/3/2020), Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba menyatakan, pengguna KRL Jabodetabek tercatat tidak mengalami penurunan sejak merebaknya Covid-19 di Indonesia.

Rata-rata pengguna KRL berada di angka 920.000 sampai 1 juta orang per hari.

PT KCI melakukan sejumlah hal, antara lain memberikan edukasi cuci tangan dan memberikan masker kepada pengguna KRL di 36 stasiun. 

"Kami rutin membersihkan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi dengan menggunakan cairan pembersih disinfektan. Pekan lalu, kami juga bekerja sama dengan PT KAI Daop 1 Jakarta mengadakan kegiatan rail clinic di Stasiun Depok dan Bogor," ujar Anne.

Dari rapat koordinasi Pemprov DKI dengan operator angkutan umum, diungkapkan, operator angkutan umum memiliki protokol untuk melindungi para penumpang dan menekan persebaran virus korona tipe baru.

https://money.kompas.com/read/2020/03/14/152802726/lagi-demam-tinggi-jangan-naik-krl-dulu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke