Dinyatakan Negatif Corona, Erick Thohir Lanjutkan Kerja Tiap Hari

"Hasil dari tes yang dilakukan di RSPAD kepada Pak Menteri, hari ini sudah diberikan bahwa beliau tidak ada masalah dan sehat, dan tetap bisa beraktivitas seperti biasa," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, Minggu (15/3/2020).

Usai dinyatakan negatif, Erick mengaku bakal bekerja setiap hari untuk memastikan Kementerian BUMN berjalan dengan baik.

"Jadi beliau tadi mengatakan, bahwa beliau akan tetap bekerja setiap hari, dan akan terus memastikan bahwa Kementerian BUMN berjalan dengan baik," ucap Arya.

Tak hanya itu, Erick juga memastikan seluruh BUMN tetap beroperasi secara normal. Hingga saat ini tidak ada instruksi untuk penutupan layanan BUMN di berbagai wilayah di Indonesia.

BUMN tersebut antara lain yang bergerak di sektor perbankan, telekomunikasi, bandara, pelabuhan, ferry, penerbangan, kereta api, bus, operator jalan tol, Rumah Sakit, dan farmasi.

Hanya saja, Erick Thohir memang meminta kepada seluruh BUMN untuk membatasi pertemuan-pertemuan yang bersifat melibatkan banyak orang, seperti salah satunya rapat di luar daerah, dan sebagainya.

"Tetapi selain itu hal-hal lain juga dikerjakan oleh operasional biasa di BUMN, tapi tetap berjaga dan mengikuti apa yang sudah disampaikan oleh presiden," ucap Arya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan tes corona hari ini. Tes tersebut dilakukan usai Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

Diketahui, Erick terakhir kali bertemu Budi Karya dalam rapat terbatas "Percepatan Penyelesaian Permasalahan Pertahanan Sumatera Utara" di Kantor Presiden, Rabu 11 Maret 2020.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dan diikuti sejumlah menteri. Hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjono. Posisi duduk Erick berada di seberang posisi duduk Budi Karya pada saat itu.

"Saya duduk di seberang Pak Budi Karya," kata Erick.

Semua peserta rapat pada hari itu pun diminta mengikuti tes kesehatan pada hari ini, Minggu 15 Maret 2020, termasuk Presiden Joko Widodo.

"Mestinya (Presiden juga), tapi itu bukan kewenangan saya," pungkasnya.