Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anjlok 15,5 Persen dalam Sepekan, Bagimana Proyeksi IHSG Pekan Depan ?

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini terpantau anjlok 15,5 persen.

Meskipun pada perdagangan Jumat (20/3/2020) kemarin indeks sempat bullish 2,18 persen, awal pekan depan IHSG diproyeksikan bakal melanjutkan tren bearish atau kecenderungan harga saham turun.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, tekanan pada pasar Amerika membuat IHSG bakal melanjutkan penurunan.

Namun di akhir pekan depan, IHSG diproyeksikan bakal kembali bullish.

“IHSG berpeluang kembali tertekan turun dengan support di level 3.918 sampai 3.686 dan resistance di level 4.238 sampai 4.900. Awal pekan peluang tekanan tetapi di akhir pekan kami perkirakan IHSG dapat kembali naik terbatas,” ungkapnya siang ini.

Ia mengimbau agar para pelaku pasar tidak panik dan tetap rasional dalam mengambil keputusan. Ini dilakukan untuk mengurangi potensi penurunan yang sangat tajam.

Kemarin, pasar saham Indonesia berhasil ditutup positif. Hal ini terjadi sebagai respon pemotongan suku bunga acuan.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan pada periode Februari 2020 surplus sebesar 2,34 miliar dollar AS.

“Surplus terjadi akibat nilai ekspor sebesar 13,94 miliar dollar AS dan nilai impor sebesar 11,60 miliar dollar AS,” jelasnya.

Akhir pekan, bursa Eropa juga terlihat berhasil bangkit dari tekanan merespon positif kebijakan bank sentral Inggris untuk mengatasi dampak virus Covid 19.

“Bank Sentral Inggris mengumumkan pemotongan suku bunga dan meningkatkan program pembelian obligasi, selain itu dalam sepekan berbagai stimulus di keluarkan bank central dan pemerintah kawasan Eropa,” jelasnya.

Sebelumnya, Bank Central Eropa (ECB) berencana menggunakan 750 miliar euro untuk membeli sekuritas dalam mendukung ekonomi Eropa.

ECB juga sudah mengeluarkan program quantitative easing (QE) senilai 821 miliar dollar AS.

“Pemerintah Inggris juga mengumumkan paket hampir 400 miliar dollar AS untuk membantu bisnis melalui krisis tersebut. Prancis juga meluncurkan paket 50 miliar dollar AS untuk membantu bisnis kecil dan karyawan,” ungkapnya.

Di sisi lain, indeks AS yang sempat naik akibat harga minyak kembali turun dampak wabah Covid 19.

Saat ini, Gedung Putih sedang berupaya mendapatkan persetujuan paket stimulus senilai 850 miliar dollar AS hingga lebih dari 1 triliun dollar AS.

Sebelumnya kebijakan darurat The Fed memangkas suku bunga acuan menjadi 0 persen sampai 0,25 persen dari sebelumnya 1 persen sampai 1,25 persen yang merupakan level terendah sejak 2015.

The Fed juga meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran senilai 700 miliar dollar AS.

“Tetapi berbagai stimulus ini hanya mampu menaikan pasar dalam jangka pendek. Sebagian melihatnya sebagai sinyal dampak pandemi Covid-19 cukup signifikan terhadap ekonomi dan bisnis,” ujar Hans. 

https://money.kompas.com/read/2020/03/21/155000926/anjlok-15-5-persen-dalam-sepekan-bagimana-proyeksi-ihsg-pekan-depan-

Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke