NEW YORK, KOMPAS.com - Masyarakat dunia mulai merasakan dampak dari pandemi virus corona, termasuk industri, karyawan yang bekerja dari rumah, hingga karyawan yang kehilangan pekerjaan.
Pandemi virus corona bahkan bisa membuat seseorang sulit pensiun dini, atau yang lebih dikenal dengan metode FIRE (Financial Independence, Retire Early).
Konsep ini biasanya menganut penghematan penghasilan pada usia 20-30 tahun agar bisa pensiun dini pada usia 30-40 tahun.
"Saya pikir ide untuk pensiun dini akan hilang karena (virus) ini. Pensiun dini tidak akan semudah itu, bahkan untuk orang-orang yang telah menabung," kata pendiri Millenial Money dan penulis buku Financial Freedom, Grant Sabatier seperti dikutip dari CNBC, Jumat (27/3/2020).
Sabatier sendiri mulai mempersiapkan finansialnya untuk pensiun dini pada 2010, jauh sebelum pensiun dini terkenal. Dia menabung lebih dari 80 persen dari pendapatannya.
Tak hanya dari pekerjaan formal, Sabatier mencari pekerjaan sampingan.
Baginya, pensiun dini artinya memiliki banyak kebebasan dan memiliki banyak pilihan.
Seiring berjalannya waktu, konsep pensiun dini sudah mulai tak lagi populer di kalangan milenial.
Bahkan dampak dari virus corona bisa benar-benar menghilangkan konsep ini secara keseluruhan, termasuk karena seseorang harus menunda niat pensiun dininya.
Namun jika Anda memang berniat pensiun dini, cobalah gunakan waktu yang Anda miliki untuk merenungkan hal itu saat virus corona melanda. Pikirkan apa alasan Anda harus pensiun dini.
"Saat ini ketika kita semua dikarantina dan memiliki banyak waktu untuk berpikir, pikirkan mengapa Anda benar-benar ingin pensiun dini. Apakah Anda masih menginginkan hal itu di tengah meningkatnya ketidakpastian di zaman kita?" ujarnya.
“Saya sering melihat orang-orang yang ingin pensiun dini karena mengejar sesuatu yang lain. Padahal banyak terjadi, apa yang mereka inginkan ternyata sudah mereka miliki. Atau bahkan mereka sudah dekat dengan apa yang mereka inginkan," lanjut Sabatier.
https://money.kompas.com/read/2020/03/27/113100126/milenial-niat-pensiun-dini-tampaknya-harus-mundur-akibat-corona