Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kementan Gencarkan Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian menggencarkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengklaim program itu berdampak meningkatnya produktivitas pertanian.

Menurutnya, efek yang langsung dirasakan petani yakni adanya penambahan indeks tanam yang tadinya hanya bisa sekali setahun, menjadi dua kali atau lebih.

"Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani. Jika sebelumnya hanya sekali setahun, menjadi dua kali," katanya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (28/3/2020).

Dia menambahkan, pada waktu jeda petani tetap memanfaatkan air yang ada dengan menanam tanaman lain, seperti palawija atau tanaman hortikultura lain, memanfaatkan lahan kosong dan ketersediaan air irigasi.

"Jaringan irigasi juga menambah luas layanan sawah yang terairi. Dengan volume yang sama, air yang dialirkan dapat mengairi sawah lebih luas, karena air tersebut terdistribusi secara efisien," tuturnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menambahkan, pengelolaan air irigasi dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai.

Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa bendungan, saluran primer, saluran sekunder, boks bagi, saluran tersier, serta saluran tingkat usaha tani.

Jaringan itu terhubung dengan jaringan utama (primer dan sekunder) dan berkondisi baik dan atau sudah direhabilitasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, atau Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota Urusan Pengairan sesuai kewenangannya.

"RJIT juga untuk jaringan irigasi desa. Atau daerah yang memerlukan peningkatan fungsi jaringan irigasi untuk mengembalikan/meningkatkan fungsi dan layanan irigasi," ujarnya.

Kriteria program RJIT

Selain itu, Sarwo menjabarkan, untuk kriteria lokasi program RJIT dilaksanakan di jaringan tersier daerah irigasi.

Daerah tersebut pun sesuai kewenangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota, dan irigasi pada tingkat desa yang memerlukan rehabilitasi atau peningkatan.

Adapun lokasi yang diutamakan, imbuh dia, adalah jaringan irigasi yang tersiernya mengalami kerusakan dan/atau memerlukan peningkatan.

Selain itu,  ia melanjutkan, program diprioritaskan pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam kondisi baik dengan sumber air yang tersedia dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dinas/balai lingkup pengairan.

Termasuk, sumber air yang berada pada jaringan irigasi desa, dan lokasi dilengkapi dengan koordinat Lintang Utara/Lintang Selatan-Bujur Timur/Bujur Barat.

"RJIT sesuai dengan kebutuhan petani. Sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani,” terang Sarwo.

“Kami membangun secara bertahap berdasarkan kebutuhan masyarakat petani," tandasnya.

Program RJIT 1200 hektar di Bandung

Lebih lanjut, Sarwo menerangkan, Kementan akan melaksanakan program RIJT di di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung dengan luas areal tanam 1.200 hektar (ha).

"Tidak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi yang ada. Sehingga mengakibatkan efisiensi dan efektifitas irigasi menurun," ujarnya.

Dia menegaskan, para petani tetap melaksanakan program yang telah dialokasikan Kementan pada tahun ini meski terjadi pandemi Covid-19.

Sarwo menyebut, di Cicalengka, Kelompok Tani (Poktan) Sugih Mukti menjadi kelompok yang mengerjakan Rehabilitasi Jaringan Irigasi ini dengan area sepanjang 100 meter untuk areal seluas 55 ha.

Sementara itu, di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, giliran Poktan Tani Muda yang mengerjakan dengan luasan oncoran air seluas 45 ha lebih.

"Kegiatan RJIT di Kabupaten Bandung keseluruhan alokasinya 1.200 ha. Semua akan dikerjakan pada tahun ini. Total alokasi kegiatan RJIT 2020 seluruh Indonesia seluas 135.861 ha," terang Sarwo.

https://money.kompas.com/read/2020/03/28/183245626/kementan-gencarkan-program-rehabilitasi-jaringan-irigasi-tersier

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke