Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitigasi Dampak Covid-19, Negara G20 Jamin Kelancaran Arus Barang dan Jasa

KOMPAS.com – Negara anggota G20 sepakat untuk menjamin kelancaran arus barang dan jasa, terutama pasokan obat-obatan vital selama pandemi coronavirus disease (Covid-19).

Jaminan itu akan merupakan upaya bersama dalam memitigasi dampak Covid-19 terhadap kegiatan perdagangan internasional.

“Kesepakatan ini merupakan respons cepat dari G20 terhadap pandemi global Covid-19,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dalam keterangan tertulisnya.

Kesepakatan itu merupakan hasil Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri Perdagangan negara anggota G20 tentang pandemi global Covid-19 yang dilakukan secara virtual, Senin (30/3/2020).

Pertemuan virtual para Mendag G20 tersebut digagas Arab Saudi sebagai Presidensi G20 tahun 2020.

Ia melanjutkan, Indonesia siap berkontribusi melalui kolaborasi global guna menghadapi tantangan besar karena Covid-19.

Kesepakatan itu, imbuh Mendag, juga merupakan tindak lanjut dari mandat yang ditugaskan para pemimpin negara anggota G20 pada Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) G20.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengikuti KTT LB G20 terkait COVID-19 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (26/3/2020).

Menurut Menteri Agus kerja sama global memang penting untuk menangani dampak ekonomi akibat Covid-19.

Hal itu karena adanya keterkaitan dan kerentanan ekonomi global yang terjadi pada saat yang sama saat ini, sehingga perlu kepemimpinan G20 dalam mengembalikan kepercayaan terhadap perekonomian global dan melanjutkan perdagangan internasional.

“Harus diakui wabah corona jadi tantangan global yang makin sulit ditangani secara individual. Tidak memiliki pilihan kecuali berkolaborasi secara global,” tegas Mendag.

Mandat kepada para menteri perdagangan

Mandat yang diberikan para pemimpin G20 kepada para mendag adalah memastikan pasokan peralatan medis dan produk pertanian pokok, menjaga rantai pasokan global, serta menghindari disturpsi perdagangan.

Para Mendag juga ditugaskan untuk segera mengkaji dampak pandemi Covid-19 di bidang perdagangan.

Tugas lain adalah menciptakan iklim perdagangan dan investasi yang bebas, adil, tidak diskriminatif, dapat diprediksi, dan stabil, serta terus membuka pasar.

Pemerintah Indonesia juga terus berupaya mengatasi dampak pandemi global itu melalui paket stimulus kebijakan fiskal dan non-fiskal.

Pada sektor perdagangan, upaya yang dilakukan adalah menyederhanakan dan mempercepat aktivitas ekspor impor, menghapus hambatan perdagangan yang tidak diperlukan dan meningkatkan efisiensi logistik nasional.

Upaya tersebut sejalan dengan kesepakatan negara anggota G20 karena memastikan kelancaran arus barang dan jasa lintas batas, terutama untuk pasokan medis dan produk pertanian.

“Kemendag di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian berkomitmen meluncurkan paket stimulus berikutnya untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19,” ujar Mendag.

https://money.kompas.com/read/2020/03/31/101648526/mitigasi-dampak-covid-19-negara-g20-jamin-kelancaran-arus-barang-dan-jasa

Terkini Lainnya

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke