Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tingkatkan Produktivitas, Petani di Probolinggo dapat Kenaikan Alokasi Pupuk Bersubsidi

KOMPAS.com – Pada akhir Maret 2020, Kabupaten Probolinggo mendapatkan kenaikan subsidi pupuk untuk meningkatkan produktivitas petani.

Penambahan alokasi pupuk bersubsidi dari pusat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo ini disambut antusias oleh petani.

Perubahan subsidi alokasi pupuk dapat dilakukan dengan mempertimbangkan serapan pupuk bersubsidi yang telah terjadi pada tahun sebelumnya.

Adapun jenis-jenis pupuk yang mengalami kenaikan ada lima, yakni urea, zwavelzure ammoniak (ZA), SP-36, Nitrogen Phospor dan Kalium (NPK), serta pupuk organik.

Jumlah kenaikan alokasi pupuk yang akan diterima, yakni pupuk urea sebesar 10.848 ton, ZA 6.450 ton, SP-36 sebesar 2.498 ton, pupuk organik 12.639 ton, dan pupuk NPK 14.489 ton.

Kenaikan alokasi pupuk di Kabupaten Probolinggo itu pun menepis kabar tentang pengurangan pupuk bersubsidi.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, hingga kini tidak ada pengurangan pupuk bersubsidi. 

Mentan SYL meminta distribusi pupuk dilakukan tepat waktu dan sasaran dengan penerima utama para petani yang benar-benar membutuhkan.

“Kondisi seperti ini, ketersediaan pangan wajib terjaga, maka distribusi pupuk harus ke petani yang membutuhkan dan jangan sampai terlambat," kata Mentan SYL.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian DKPP Bambang Suprayitno menambahkan ketersediaan pangan di tengah pandemi sangat diperlukan.

Oleh karenanya alokasi dan ketersediaan pupuk diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh petani untuk meningkatkan produktivitas hasil pangan.

“Penambahan alokasi pupuk tentu menjadi salah satu solusi, agar ketersediaan pangan tidak terpengaruh di situasi seperti ini,” jelasnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan alokasi pupuk akan diatur sesuai Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"Berapapun kebutuhan pupuk di daerah akan dipenuhi selama sesuai dengan e-RDKK," ujar Sarwo Edhy.

Mantan Direktur Perbenihan Hortikultura ini menegaskan, pemerintah siap mengintervensi jika terjadi kelangkaan pupuk.

“Untuk saat ini kasih dulu yang sudah ada, bagikan sekarang,” ujarnya.

Sarwo Edhy menjelaskan kriteria petani yang berhak mendapat pupuk bersubsdi meliputi, tergabung dalam Kelompok Tani, terdaftar dalam e-RDKK dan memiliki luas lahan kurang dari 2 ha.

Sementara itu, bagi yang tidak sesuai kriteria, Sarwo Edhy meminta agar petani menggunakan pupuk non subsidi.

"Kami mengingatkan alokasi pupuk bersubsidi harus diawasi agar tepat sasaran, dan kuota pupuk hanya bagi kelompok tani sesuai eRDKK," ujar Sarwo Edhy.

Langkah selanjutnya, pemerintah dihimbau untuk segera mendistribusikan pupuk bersubsidi untuk petani.

Hal ini bertujuan untuk menepis isu kelangkaan pupuk yang dilakukan oknum-oknum yang berencana menyalahi aturan pendistribusian pupuk.

https://money.kompas.com/read/2020/04/14/122323426/tingkatkan-produktivitas-petani-di-probolinggo-dapat-kenaikan-alokasi-pupuk

Terkini Lainnya

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke