Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Wisatawan Sepi, Pelaku Wisata Selam Mulai Terdampak Wabah Corona

Ketua Umum Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI), Ricky Soerapoetra mengatakan berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap anggota, diketahui bahwa ada kenaikan pembatalan perjalanan hingga 40 persen hanya dalam waktu 1 bulan.

Selain itu, survei yang dilakukan juga mengungkapkan setidaknya 25 persen pelaku usaha sektor ini akan mengurangi jumlah tenaga kerja untuk menekan biaya operasional usaha.

“Kami sangat memahami bahwa pandemi ini memicu masalah ekonomi baru. Tatanan kehidupan manusia berubah, dari yang sebelumnya bebas bepergian menjadi harus berdiam di rumah. Ini adalah pukulan berat bagi sektor wisata,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Meskipun belum dapat menyebutkan secara rinci nilai kerugian pelaku usaha wisata selam, kerugian yang diderita pelaku usaha wisata selam akan semakin membengkakjika situasi ini tidak segera membaik.

Padahal, sebanyak 40 persen pelaku usaha menanggung kredit perbankan sehingga perlu ada dukungan pemerintah maupun pihak terkait untuk meringankan beban pengusaha.

Ia juga menyampaikan rasa prihatin yang mendalam kepada korban COVID-19. " Ini tidak dialami oleh segelintir orang saja, tetapi kita semua harus bersama-sama melalui masa sulit ini," katanya.

"Namun, kesulitan yang kita hadapi sekarang ini sebenarnya adalah hal positif bagi bumi. Alam sudah cukup memberi ruang dan sumber daya yang melimpah bagi manusia," lanjut dia.

Ricky berpendapat usaha wisata selam masih memiliki harapan untuk tetap bergerak dengan memanfaatkan solusi teknologi.

Hampir seluruh agensi yang menawarkan kursus selam dan menerbitkan sertifikasi sudah memiliki layanan belajar daring (online) dari level dasar hingga profesional.

“Dive Center yang menjadi anggota PUWSI masih dapat melayani permintaan kursus selam melalui online. Masyarakat masih dapat mengakses kursus selam dengan sertifikasi dari berbagai agensi di seluruh dunia yang mengacu kepada Peraturan Menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif Nomor. 7 Tahun 2016 terkait pedoman pelaksanaan usaha wisata selam," jelasnya.

Dengan demikian, kata Ricky, masyarakat dapat memilih usaha wisata selam di daerahnya masing masing agar tetap dapat mendukung usaha lokal dimana masyarakat tinggal.

https://money.kompas.com/read/2020/04/14/141749226/wisatawan-sepi-pelaku-wisata-selam-mulai-terdampak-wabah-corona

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Rilis
Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Whats New
'Thrifting' Dinilai Merusak Pasar UMKM

"Thrifting" Dinilai Merusak Pasar UMKM

Whats New
TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan 'Thrifting'

TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan "Thrifting"

Whats New
Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Whats New
Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Whats New
Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Whats New
Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Whats New
Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+