Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan Para Kepala Desa Tak Ingin Warga Mudik Lebaran 2020

Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta menyebutkan dalam hasil survei tersebut tercatat sebanyak 89,75 persen kepala desa tidak setuju warganya yang berada di kota mudik Lebaran 2020.

"Yang menjadi faktor utama alasan ditolak yaitu masalah kesehatan. Bila di persentasikan ada 88,38 persen yang memilih alasan kesehatan yang paling utama," ujarnya dalam konferansi video, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Faktor kesehatan menjadi alasan utama para kepala desa tidak setuju warganya yang ada di kota melakukan mudik ke kampung halaman. Hal ini lantaran sedang terjadi pandemi virus corona.

Bahkan hingga Senin (13/4/2020), ada 9 daerah yang sudah menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan laju penyebaran virus corona.

Sejak awal, pemerintah sudah mengimbau masyarakat, khususnya di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek) untuk tidak mudik Lebaran 2020.

Hal ini lantaran masyarakat yang tinggal di kota berpotensi menularkan virus corona ke masyarakat desa andai tetap memilih untuk mudik Lebaran 2020.


Sementara itu lanjut Ivanovich, tercatat kepala desa yang tidak setuju warganya mudik lantaran alasan sosial sebesar 45,51 persen. Sementara itu 43,18 persen memilih alasan ekonomi.

"Memang kedua alasan ini di bawah dari alasan kesehatan. Kalau kita lihat alasan ekonomi, sekarang ekonomi sedang memburuk tapi kalau tidak mudik maka ada kemungkinan kondisi ekonomi bisa membaik," lanjut dia.

Ivanovich berharap dari hasil survei tersebut menjadi penting untuk bahan pertimbangan bagi masyarakat dan memutuskan tradisi mudik lebaran yang biasanya setiap tahun dilakukan.

Survei ini dilakukan pada 10-12 April 2020 dengan menggunakan metode kuantitatif dengan sampel yang diambil secara acak dari desa per provinsi dengan jumlah sampel sebanyak 3.931 kepala desa di 31 provinsi di Indonesia.

Adapun margin of error survei ini yakni 1,31 persen.

https://money.kompas.com/read/2020/04/14/150938926/ini-alasan-para-kepala-desa-tak-ingin-warga-mudik-lebaran-2020

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wall Street Berakhir Merah, Saham Intel Anjlok 4,6 Persen

Wall Street Berakhir Merah, Saham Intel Anjlok 4,6 Persen

Whats New
Siap-siap, Tarif Angkutan Penyeberangan Bakal Naik Dalam Waktu Dekat

Siap-siap, Tarif Angkutan Penyeberangan Bakal Naik Dalam Waktu Dekat

Whats New
Perangkat Konversi Skuter Listrik Produksi UKM Indonesia Tembus Eropa

Perangkat Konversi Skuter Listrik Produksi UKM Indonesia Tembus Eropa

Whats New
[POPULER MONEY] Pemerintah Bayar Utang Rp 902 Triliun | 'War' Tiket Indonesia Vs Argentina Ludes dalam 12 Menit

[POPULER MONEY] Pemerintah Bayar Utang Rp 902 Triliun | "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Ludes dalam 12 Menit

Whats New
Divestasi Saham Vale Indonesia, DPR Minta Sama Seperti Freeport

Divestasi Saham Vale Indonesia, DPR Minta Sama Seperti Freeport

Whats New
Pengertian Kegiatan Ekonomi, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Kegiatan Ekonomi, Jenis, dan Contohnya

Earn Smart
Bappenas Sebut Tingkat Kemiskinan di 16 Provinsi Masih Relatif Tinggi

Bappenas Sebut Tingkat Kemiskinan di 16 Provinsi Masih Relatif Tinggi

Whats New
Orderan di Eropa Sepi, Produsen Sepatu Puma Bakal PHK 600 Karyawan

Orderan di Eropa Sepi, Produsen Sepatu Puma Bakal PHK 600 Karyawan

Whats New
Dusun Kering Kritis di Situbondo Dapat Bantuan Pipa PVC

Dusun Kering Kritis di Situbondo Dapat Bantuan Pipa PVC

Whats New
Hadiri ASEAN-Jepang Business Week, Menperin Bawa Isu Transformasi Digital dan Pembangunan Berkelanjutan

Hadiri ASEAN-Jepang Business Week, Menperin Bawa Isu Transformasi Digital dan Pembangunan Berkelanjutan

Rilis
Kepala Bappenas: Pendapatan RI Bakal Disalip Vietnam

Kepala Bappenas: Pendapatan RI Bakal Disalip Vietnam

Whats New
Pemerintah Usulkan Kuota Subsidi BBM 18,76 Juta KL Tahun Depan

Pemerintah Usulkan Kuota Subsidi BBM 18,76 Juta KL Tahun Depan

Whats New
BPS: Kunjungan Wisman Tembus 865.810 Kunjungan pada Mei 2023

BPS: Kunjungan Wisman Tembus 865.810 Kunjungan pada Mei 2023

Whats New
Gandeng MPXL, China Garap Pembangunan Pulp Project di Tarakan

Gandeng MPXL, China Garap Pembangunan Pulp Project di Tarakan

Rilis
Penuhi Ketentuan, 66 Persen Kebun Sawit PTPN V Dikelola Bareng Petani Lokal

Penuhi Ketentuan, 66 Persen Kebun Sawit PTPN V Dikelola Bareng Petani Lokal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+