Aturan tersebut merupakan pelaksanaan rapat terbatas (Ratas) pada 18 Maret 2020 yang memutuskan penyesuaian harga gas untuk Industri termasuk kebutuhan PLN menjadi 6 dollar AS per millions british thermal units (MMBTU)
Harga gas tersebut diperuntukkan bagi tujuh golongan industri yakni pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, aturan ini merupakan hasil koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk mendapatkan masukan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian.
“Dalam Permen ini juga diatur kriteria industri yang mendapat gas tertentu," ujar Agung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4/2020).
Industri yang selama ini mendapat harga tinggi diturunkan menuju atau mendekati 6 dollar AS, tergantung seberapa besar kemampuan penyesuaian harga hulu dan biaya transportasinya. Tetapi bagi industri yang sudah mendapat harga gas di bawah 6 dollar AS, harga lama tetap berlaku.
Agung mengungkapkan, penerimaan negara dimungkinkan berkurang dalam rangka penyesuaian harga gas tertentu industri. Di samping itu penyesuaian tarif pengangkutan juga akan turut membantu penyesuaian harga gas tertentu industri.
Dalam menetapkan harga gas bumi tertentu, Menteri ESDM mempertimbangkan rekomendasi penyesuaian perhitungan harga gas bumi dari SKK Migas atau BPMA dan penyesuaian perhitungan tarif penyaluran gas bumi dari Badan Pengatur.
Sementara itu, Permen ESDM 8/2020 juga mengatur terkait kewajiban Badan Usaha penyaluran gas dalam mengangkut gas tertentu, demikian juga ada kewajiban bagi para industri.
“Para industri pengguna gas menggunakan gas tertentu ini secara bertanggung jawab dan wajib berkontribusi kepada negara dengan patuh pada peraturan termasuk membayar pajak," kata Agung.
https://money.kompas.com/read/2020/04/14/200100726/resmi-harga-gas-industri-turun-jadi-6-dollar-as-per-mmbtu