Mandiri Sekuritas Permudah Proses Pendaftaran untuk Menjadi Investor Pasar Modal

Dalam hal ini, nasabah Mandiri bisa memiliki rekening efek di Mandiri Sekuritas hanya dalam waktu 10 menit dari sebelumnya membutuhkan waktu satu hari kerja.

Data Mandiri Sekuritas per kuartal 1 2020 mencatat terdapat 126.000 nasabah individu atau retail. Dari jumlah itu, 80 persen di antaranya bertransaksi secara digital melalui Mandiri Online Securities Trading (MOST).

Jumlah nasabah tersebut meningkat 26 persen dari 100.000 di kuartal 1 2019.

Selain itu, data Mandiri Sekuritas juga menunjukkan sekitar 60 persen dari total nasabah retail berada pada segmen usia milenial atau generasi yang lahir di tahun 1980-2000.

“Mandiri Sekuritas berkomitmen tinggi untuk terus berupaya mendukung minat masyarakat berinvestasi di pasar modal secara digital dengan aman, nyaman, cepat dan mudah," ujar Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik dalam keterangan resminya, Rabu (15/4/2020).

Generasi milenial serta mereka yang berinvestasi melalui layanan digital seperti MOST memiliki karakter digital minded, efisien, dinamis, punya passion tinggi untuk maju dan ingin serba cepat.

Layanan Online Account Opening yang baru ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan karakter tersebut sekaligus memberikan keamanan bagi mereka dalam berinvestasi.

Layanan Online Account Opening memberikan kemudahan dalam proses registrasi yang dapat dilakukan menggunakan smartphone hanya dengan 3 (tiga) langkah.

Pertama adalah mengisi data diri. Kemudian mengunggah dokumen yang diperlukan dalam transaksi di pasar modal seperti KTP, swafoto dengan KTP, dan NPWP. Terakhir melakukan tanda tangan digital untuk pembukaan rekening investasi dan rekening efek.

“Pembukaan rekening efek online di Mandiri Sekuritas semakin cepat karena menggunakan teknologi terbaru dengan pendekatan machine learning, seperti pemindai teks (optical character recognition/OCR) dan facial recognition dengan penggunaan digital signature dan verifikasi data personal e-KTP yang terintegrasi dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil),” kata Theodora.