Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Ruangguru, Perusahaan Milik Stafsus Jokowi di Kartu Prakerja yang Jadi Kontroversi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Ruangguru di program Kartu Prakerja, startup teknologi yang berfokus pada pendidikan berbasis online dipersoalkan. Ini karena perusahaan ini terkait dengan Adamas Belva Syah Devara yang kini menjabat Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Banyak pihak mempermasalahkan status Belva Devara sebagai CEO sekaligus Founder Ruangguru. Sebagai figur di lingkaran Istana, banyak yang menilai posisinya berpotensi memicu konflik kepentingan. Apalagi, setelah perusahaannya ditunjuk jadi mitra penyelenggara pelatihan online Kartu Prakerja.

Dikutip dari situs resminya, Minggu (19/4/2020), Ruangguru berada di bawah bendera PT Ruang Raya Indonesia, yang merupakan perseroan terbatas yang bergerak di bidang pendidikan nonformal.

"Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Kami telah memiliki lebih dari 15 juta pengguna serta mengelola 300.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran," tulis Ruangguru dalam keterangannya.

Ruangguru mengembangkan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan, marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru.

Dalam penyelenggaraan pelatihan Kartu Prakerja, keberadaan Ruangguru diwakili oleh Skill Academy, sebuah platform pelatihan untuk meningkatkan technical dan soft skill di berbagai bidang untuk para mahasiswa, profesional, dan umum.

Belva mulai merintis Ruangguru pada tahun 2014 bersama rekannya Iman Usman yang diplot sebagai chief product & partnership officer.

Sejak berdiri pada 2014, Ruangguru telah berhasil mendapatkan suntikan modal dari investor asing, seperti East Ventures dan Venturra Capital. Meski perusahaan tak menyebutkan berapa kucuran investasi yang diterimanya.

Saat ini, jumlah guru les privat yang bergabung dalam Ruangguru mencapai lebih dari 47.000 orang dengan mayoritas berada di Pulau Jawa dan Bali. Komisi dari pembayaran sebesar 20 persen tarif per jam.

Klarifikasi Belva Devara

Belva sendiri mengklarfikasi terkait posisinya sebagai Stafsus Jokowi namun masih tercatat sebagai CEO Ruangguru. Dia mengatakan, pemilihan Ruangguru sebagai mitra pelatihan di Kartu Prakerja sudah sesuai prosedur.


"Saya tidak ikut dalam pengambilan keputusan apa pun di program Prakerja, termasuk besaran anggarannya maupun mekanisme teknisnya. Semua dilakukan independen oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO)," jelas Belva dalam klarifikasinya.

Belva merupakan satu dari tujuh Stafsus Jokowi yang dilantik pada tahun lalu. Selain Belva, keenam Stafsus lainnya adalah Founder dan CEO Amartha Syah Devara Andi Taufan Garuda Putra (33), Founder dan CEO Creativepreneur Putri Tanjung (23).

Kemudian Pendiri Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (36), Pendiri Yayasan Kitong Bisa dan Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia Gracia Billy Mambrasar (31), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (32), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) Aminuddin Maruf (33).

Ekonom muda Indef, Bhima Yudhistira, mempersoalkan keberadaan Ruangguru di program Kartu Prakerja. Harusnya, kata dia, Belva mundur dari posisinya sebagai CEO.

“Terkait dengan konflik kepentingan, bagaimana sebagai staf khusus Presiden, tapi tidak meninggalkan bisnisnya. Ini kan menggunakan anggaran negara dalam situasi bencana. Dia (Belva) menjadi CEO Ruang Guru, dan Skill Akademy itu kan Skill Academy by Ruang Guru,” jelas Bhima.

Bhima menilai, sebagai staff khusus presiden dari kalangan milenial, seharusnya forum debat ini bisa digunakan untuk klarifikasi, agar jangan sampai generasi milenial di cap buruk karena melanggengkan konflik kepentingan.

https://money.kompas.com/read/2020/04/19/171259126/profil-ruangguru-perusahaan-milik-stafsus-jokowi-di-kartu-prakerja-yang-jadi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke