Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harganya Mahal, Cacing Tanah Banyak Dicari Tukang Obat dan Peternak

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini ada fenomena kemunculan banyak cacing tanah di beberapa tempat di Solo. Ribuan cacing tanah tiba-tiba keluar ke permukaan tanah. Penyebab keluarnya cacing dalam jumlah banyak diduga karena perubahan cuaca atau kenaikan suhu di dalam tanah.

Cacing tanah sendiri memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Sudah banyak pembudidaya cacing tanah yang banyak diperuntukkan untuk bahan-bahan ramuat obat hingga pakan ternak seperti untuk ikan dan unggas.

Cacing tanah yang sangat umum ditemui di banyak daerah di Indonesia dan banyak dibudidayakan yakni jenis lumbricus rubellus. Banyak pembuat ramuan atau tukang obat juga mencari cacing tanah.

Dilihat di sejumlah marketplace, Senin (20/4/2020) harga cacing tanah dijual pembudidaya berkisar sebesar Rp 60.000 hingga Rp 300.000 sesuai dengan kualitas dan ukurannya.

Ramuan dari cacing banyak dipakai untuk obat tifus. Selain itu, memakan cacing tanah juga dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti diare, peradangan, asam urat, kontipasi, kolesterol tinggi, dan lainnya.

Selain cacing tanah utuh, banyak pula pedagang yang menjualnya dalam bentuk kapsul dan bubuk atau tepung yang sudah dikeringkan. Kotoran feses cacing tanah juga bernilai tinggi.

Dikutip dari Kontan, Deden Sabarudin asal Cimahi, Jawa Barat mengatakan selain manfaatnya yang banyak, harga jual cacing tanah ini terbilang cukup mahal. Permintaan pasarnya juga tinggi.

Bahkan, cacing yang diolah jadi tepung, harganya bisa lebih dari Rp 400.000/kg. Melalui usaha ini, ia bisa meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan. Adapun keuntungan bersihnya sekitar 30 persen dari omzet.

Hasil budidayanya ini dipasarkan dari Sabang sampai Marauke. Bahkan, ia juga sudah merambah pasar luar negeri, seperti Malaysia dan sebentar lagi Korea.


Mayoritas konsumennya membeli cacing untuk keperluan pakan ternak, penyubur dan penggembur tanah, dan produksi obat herbal.

Awal merintis usahanya sebenarnya tak disengaja, ia membutuhkan cacing lumbricus untuk pakan belut peliharaannya. Ia lalu mencoba beternak cacing. Awalnya ada 200 kg. Dalam waktu delapan bulan sudah bertambah menjadi 2,2 ton cacing.

Lantaran lebih menjanjikan, akhirnya ia fokus beternak cacing. Di bawah bendera Bengkelden Agrobisnis, Deden membudidayakan cacing lumbricus di beberapa wilayah di daerah Jawa Barat, seperti Cimahi, Sumedang, dan Lembang.

https://money.kompas.com/read/2020/04/20/110709526/harganya-mahal-cacing-tanah-banyak-dicari-tukang-obat-dan-peternak

Terkini Lainnya

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke