Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekspor Produk Perikanan Jadi Peluang Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, hal tersebut tak terlepas dari kebutuhan protein ikan yang tetap diburu oleh konsumen, di manapun.

Dia pun mengajak para pelaku usaha di sektor perikanan untuk tetap mengisi peluang ekspor di tengah pandemi.

“Kebutuhan dunia tetap berjalan, terutama untuk pasar retail. Yang berkurang adalah tujuan food service untuk hotel dan restoran. Jadi ini peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dengan adanya kebijakan lockdown di berbagai negara,” kata Edhy dalam keterangannya, Senin (20/4/2020).

Adapun KKP berupaya untuk memberikan kemudahan logistik. Kelancaran logistik tersebut sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan bahan baku Unit Pengolahan Ikan (UPI) dengan tujuan ekspor.

Bahkan, pihaknya telah mengirim surat permohonan kepada gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 agar memberikan jaminan akses keluar dan masuk distribusi input produksi perikanan dan logistik ikan ke berbagai wilayah.

“Beberapa kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendorong ekspor terus diluncurkan, diantaranya menggenjot produksi perikanan tangkap dan budidaya melalui pemberian bantuan benih, bibit, induk, pakan, revitalisasi tambak, sarana rantai dingin dan bakti nelayan kepada pelaku usaha perikanan terdampak covid 19,” urainya.

Tak hanya itu, Edhy juga telah menyampaikan usulan stimulus kepada sejumlah kementerian/lembaga terkait tugas dan kewenangannya.

Stimulus tersebut di antaranya pemanfaatan program Sistem Resi Gudang, pembelian produk perikanan oleh BUMN, penurunan tarif kargo udara dan penambahan jumlah layanan kargo, penurunan bea masuk tin plate dan kaleng jadi.

“Serta pasta tomat dam tepung pengental saus sebagai bahan baku industri pengalengan ikan,” ungkap Edhy.

Seperti diketahui, ekspor perikanan meningkat 9,82 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Demikian pula volume ekspor Januari–Maret 2020 mencapai 295,13 ribu ton atau meningkat 10,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Amerika Serikat menempati urutan pertama dari 5 negara tujuan utama ekspor selama Januari–Maret 2020. Nilai ekspor ke negeri Paman Sam tersebut mencapai 508,67 juta dollar AS (40,97 persen).

Di peringkat kedua, ada China dengan nilai 173,22 juta dollar AS (13,95 persen), diikuti negara-negara di Asean dengan nilai 162,29 juta dollar AS (13,07 persen).

https://money.kompas.com/read/2020/04/20/190646126/ekspor-produk-perikanan-jadi-peluang-bisnis-di-tengah-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke