Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selama Pandemi, Industri Makanan dan Minuman Pastikan Operasional Sesuai Protokol

KOMPAS.com - Merebaknya virus Covid-19 di Indonesia turut memukul sektor industri makanan dan minuman. Akibatnya, terjadi penurunan omzet hingga 30 persen, sebagaimana diungkap dalam data Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Meski demikian, hal tersebut tak lantas menyurutkan semangat para pelaku usaha makanan dan minuman. Mereka tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat. Tentunya, dengan mengikuti prosedur protokol keamanan dan kesehatan yang berlaku.

Contohnya seperti yang diungkapkan para pemimpin perusahaan food and beverage (F&B), mulai dari Kopi Kenangan, Starbucks Indonesia, hingga Hoka-Hoka Bento lewat video #KitaVSCorona berikut ini.

Dalam video tersebut tak hanya kualitas produk yang jadi perhatian para pelaku usaha. Mereka juga memastikan operasional usahanya berjalan aman, bersih, dan sehat.

Tak ketinggalan, aturan menjaga jarak pun mereka terapkan, baik itu di lingkungan karyawan maupun mitra pengantar. Semua ini dilakukan semata-mata untuk menjamin keamanan masyarakat saat membeli makanan dari luar rumah.

Komitmen serupa juga dilakukan Grab, yang kini lebih berfokus pada jasa pengiriman makanan dan barang.

“Di Grab, kami menciptakan inovasi pengantaran tanpa kontak, sehingga konsumen dan mitra pengantaran bisa janjian sebelum makanan sampai sehingga mengurangi kontak fisik," kata Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Neneng menambahkan, dengan terus beroperasinya layanan GrabFood, kami bisa membantu para pemain di industri makanan dan minuman untuk dapat tetap beroperasi.

"Bersama-sama kita pastikan bahwa roda perekonomian tidak pernah berhenti.” pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/04/22/141004626/selama-pandemi-industri-makanan-dan-minuman-pastikan-operasional-sesuai

Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke