Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menelusuri Pemilik Saham Ruangguru Pte Ltd Singapura yang Diklaim Milik Belva

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruangguru tengah jadi sorotan publik setelah CEO-nya, Adamas Belva Syah Devara, mundur dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Stafsus milenial ini memilih menanggalkan jabatannya, pasca keterlibatan perusahaannya di pelatihan Kartu Prakerja dipersoalkan.

Status Ruangguru yang merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Singapura juga dipermasalahkan sejumlah kalangan. Karena perusahaan asing, Ruangguru atau PT Ruang Raya Indonesia dinilai tak berhak mengelola pelatihan Kartu Prakerja program pemerintah lewat platfom Skill Academy.

Belva Devara sendiri tidak menyangkal bahwa Ruangguru merupakan perusahaan PMA. Namun dia membantah jika mayoritas sahamnya dimiliki oleh investor Singapura.

"Tidak benar (mayoritas saham dimiliki investor Singapura). Ya Ruangguru Pte Ltd yang di Singapura ya punya saya juga, kami juga punya pegawai di Singapura," tegas Belva memberikan klarifikasi.

Mengutip data AHU Kemenkumham, sebanyak 99,99 persen saham PT Ruang Raya Indonesia dimiliki oleh Ruangguru Pte Ltd. Sebagai pengendali saham perusahaan di Indonesia, Ruangguru Pte Ltd, beralamat di 6 Battery Road #38-04, Singapura, 049909.

"Selain di Singapura, kami juga ada ratusan pegawai di Vietnam dan juga di Thailand. Semuanya punya saya, anak muda kebangsaan Indonesia," kata Belva.

Sementara itu, ditelusuri dari The Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) milik Pemerintah Singapura, Sabtu (24/4/2020), terdapat 21 pemegang saham yang tercatat di Ruangguru Pte Ltd.

Perusahaan dari negara surga pajak

Sebanyak 7 pemegang saham di Ruangguru Pte Ltd merupakan perusahaan yang beralamat di Singapura antara lain Asia Impact Investment Fund I Pte Ltd, East Ventures Sea 1 Pte Ltd, East Ventures Sea 2 Pte Ltd, dan GGV VII Investment Pte Ltd.

Beberapa pemilik saham Ruangguru juga tercatat merupakan perusahaan asal negara-negara surga pajak. Pemegang saham tersebut yakni ASEAN China Investment Fund III yang beralamat di Caymand Island, Isla Vista Group Ltd dari Virgin Island, Tanoto Foundation dari Caymand Island, dan Mexsteel Holding Limited dari Virgin Island.


Selain dari negara-negara surga pajak, saham Ruangguru Ptd juga dimiliki beberapa individu asal Indonesia. Mereka adalah Alvin Francis Tamie Loh yang beralamat di Tebet, Jakarta Selatan. Lalu ada Adilla Inda Diningsih yang beralamat di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sementara dua pendiri Ruangguru, Belva Devara ada tercatat ada di urutan 20. Belva saat ini menjabat sebagai CEO sekaligus Founder Ruangguru. Lalu Iman Usman yang berperan sebagai co-Founder dan Chief of Product & Partnership Ruangguru ada di urutan ke-21.

Data dari ACRA ini tidak mencantumkan besaran saham yang dimiliki masing-masing pemegang saham. Sehingga tidak diketahui pemilik saham terbesar. Masih dari data yang sama, pemegang saham lain di Ruangguru berasal dari Amerika Serikat dan Malaysia.

ACRA juga mencantum posisi direktur di Ruangguru Ptd Ltd. Salah satunya yakni Wilson Cuaca. Willson yang beralamat di Singapura ini tercatat sebagai Co-founder and Managing Partner of East Ventures, perusahaan ventura yang menyuntik dana besar untuk PT Ruang Raya Indonesia.

Di PT Ruang Raya Indonesia, Willson Cuaca tercatat menduduki posisi komisaris utama perusahaan.

Siapa East Ventures?

Perkembangan pesat dan meroketnya bisnis Ruangguru tak bisa dilepaskan dari East Ventures. Perusahaan modal ventura yang mendanai sejumlah startup besar di Asia Tenggara.

Di Singapura, perusahaan tersebut memiliki kantor di Marina Bay Financial Centre Tower 3, #31-01A, 12 Marina Boulevard, Singapore 018982. Sementara di Indonesia, East Ventures menempati kantor di Menara BTPN, 47th Floor, CBD Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Dikutip dari laman resminya, perusahaan ini mencantumkan Ruangguru sebagai salah satu portofolio investasinya. Ruangguru sendiri sempat mendapatkan suntikanan dana besar dari East Ventures pada tahun 2014, meski tak perusahaan tak menyebutkan besaran nilainya.

Sementara itu dilansir dari Tech in Asia yang dipublikasikan di laman resminya, East Ventures lewat perusahaan afiliasinya di Indonesia, Venture Capital, sempat meningkatkan suntikan modalnya lewat pendanaan seri A pada Desember 2015 di Ruangguru.

Kehadiran East Ventures di Ruangguru bisa dilihat dari daftar komisaris perusahaan yang tercatat. Posisi komisaris di PT Ruang Guru Raya ditempati oleh tiga orang.


Nama Willson Cuaca terbilang tidak asing di dunia startup. Dia merupakan pendiri dan managing partner East Ventures. Bersama Batara Eto dan Taiga Matsuyama, Willson mendirikan East Ventures tahun 2009.

Selain Ruangguru, beberapa startup lain yang jadi portofolio East Ventures antara lain Mekari, Sayurbox, Lemonilo, Traveloka, Tokopedia, Kudo, Katadata, hingga minuman kopi kekinian Fore.

Di Fore Coffee contohnya, East Ventures menanamkan modal cukup besar. Fore Coffee kembali mendapat suntikan investasi lanjutan dari East Ventures dan sejumlah pemodal ventura serta angel investor. Para pemilik modal itu di antaranya SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, dan Insignia Ventures Partners.

Nilai investasinya diperkirakan 8,5 juta dollar AS. Dana ini digunakan untuk mempercepat inovasi penjualan dalam jaringan ke luar jaringan dan belanja mesin teknologi kopi.

Dana tersebut digunakan untuk pengembangan gerai Fore Coffee juga dilakukan tanpa konsep waralaba. Lokasi gerai tersebar di Jabodetabek.

Diberitakan Harian Kompas, 23 Maret 2018, East Ventures juga membentuk usaha ventura patungan dengan SMDV yang dimiliki Sinar Mas Group dengan mendirikan EV Growth.

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengemukakan, ASEAN kini memiliki enam perusahaan rintisan bidang teknologi yang masing-masing memiliki nilai valuasi sampai 1 miliar dollar AS atau usaha rintisan unicorn.

Empat di antaranya berasal dari Indonesia, yakni Traveloka, Tokopedia, Go-Jek, dan Bukalapak. EV Growth menargetkan pengumpulan dana 150 juta dollar AS. Saat ini, ketiga perusahaan modal ventura yang terlibat telah menghimpun 100 juta dollar AS.

East Ventures diketahui telah berinvestasi ke lebih dari 160 perusahaan rintisan bidang teknologi tahap awal pertumbuhan. Dua di antaranya telah menjadi perusahaan bervaluasi hingga satu miliar dollar AS, yaitu Traveloka dan Tokopedia.

https://money.kompas.com/read/2020/04/24/095143026/menelusuri-pemilik-saham-ruangguru-pte-ltd-singapura-yang-diklaim-milik-belva

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke