Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tingkatkan Kinerja Pertanian dari Hulu ke Hilir, Mentan Minta Petani dan Pimpinan Daerah Manfaatkan KUR

KOMPAS.com- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak para petani dan pimpinan daerah memanfaatkan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu hingga hilir.

"Kalau ini termanfaatkan dengan baik, maka tidak perlu lagi petani ngambil pinjaman dari mana-mana yang bunganya besar-besar, kata SYL

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/4/2020), SYL mengatakan semua penerima KUR akan masuk dalam kelompok tani yang dikendalikan bersama.

Adapun alokasi KUR untuk sektor pertanian di seluruh Indonesia mencapai Rp 50 triliun.

Dana yang diperoleh melalui penyaluran KUR ini diharapkan dapat menangkal dampak pandemi Covid-19 dalam jangka pendek bagi para petani.

“Sektor pertanian tidak boleh goyah akibat Covid-19. KUR ini juga sebagai upaya agar dampaknya tidak sampai memukul perekonomian petani,” kata Mentan SYL.

Disisi lain, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menambahkan, penyerapan KUR pertanian saat ini masih didominasi sektor hulu.

Oleh karena itu, selanjutnya Kementan akan mendorong pemanfaatan KUR di sektor hilir, seperti untuk pembelian alat pertanian.

"Sektor hulu selama ini dianggap lebih mudah diakses karena tidak memerlukan agunan,” ungkap Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy menjelaskan sebenarnya KUR dengan plafon besar pun akan mudah diakses jika digunakan untuk pembelian alat,

Realisasi serapan KUR

Sementara itu, terkait realisasinya, serapan KUR pertanian hingga 23 April 2020 mencapai Rp 15,4 triliun.

Dari jumlah tersebut, serapan KUR tertinggi terjadi untuk sektor tanaman pangan yang mencapai Rp 4,7 triliun atau 30,79 persen dengan 215,846 debitur.

Serapan KUR juga tersalurkan untuk perkebunan Rp 4,6 triliun, hortikultura Rp 1,9 triliun, peternakan Rp 3 triliun, jasa pertanian 257 miliar, dan kombinasi pertanian Rp 852 miliar.

Saat ini, serapan KUR tersebar di sejumlah provinsi dengan nilai tertinggi adalah Jawa Timur sebesar Rp 3,6 triliun. Disusul Jawa tengah Rp 2,7 triliun, Sulawesi Selatan Rp 1,2 triliun, Lampung Rp 838 miliar, Riau Rp 804 miliar, dan Banten Rp 19 miliar.

Lalu serapan KUR di DKI Jakarta Rp 16 miliar, Papua Barat Rp 13,6 miliar, Kalimantan Utara Rp 9,5 miliar, dan Maluku Utara sRp 8,6 miliar.

"Kami akan tingkatkan serapan di provinsi yang lainnya. Karena belum semua petani tahu proses mengakses KUR ini," tambahnya Sarwo Edhy.

Penyaluran KUR tersebut dilakukan oleh Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri di semua daerah Indonesia.

Adapun rincian penyaluran tersebut yakni Bank BNI Rp 1,1 triliun, BRI Rp 8,4 triliun, dan Bank Mandiri Rp 1,5 triliun serta ditambah dengan Bank lainnya (plus bank daerah) sebesar Rp 745 miliar.

"Syarat mendapat KUR pertanian cukup mudah. Petani hanya diharuskan memiliki lahan garapan produktif,” tambah Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy mengatakan rancangan pembiayaan anggaran, dan sejumlah syarat dalam pengajuan KUR diperlukan untuk kepentingan Bank Indonesia (BI) Checking atau tampilan info seputar riwayat pembayaran.

“Jika penyaluran KUR bekerja sama dengan bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bunganya hanya 6 persen,” kata Sarwo Edhy.

https://money.kompas.com/read/2020/04/26/095721326/tingkatkan-kinerja-pertanian-dari-hulu-ke-hilir-mentan-minta-petani-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke