Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tak Senjang Literasi Digital, Grab Latih Mitra Pengemudi Bersama Microsoft

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian global kini memasuki tahap revolusi industri keempat atau sering dikenal dengan istilah industry 4.0. Pada tahap ini, teknologi punya peran krusial.

Studi McKinsey menunjukkan, pada 2030, 14 persen tenaga kerja global mungkin perlu mengganti kategori pekerjaannya. Hal ini dikarenakan digitalisasi, otomasi, dan kecerdasan buatan akan mendisrupsi dunia kerja.

Menyambut hal itu, Grab Indonesia menggandeng Microsoft untuk memangkas kesenjangan keterampilan digital dan teknologi.

Hal tersebut diwujudkan melalui program-program yang dirancang khusus bagi mitra pengemudi Grab melalui GrabAcademy.

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menjelaskan, keterampilan digital (digital skills) jadi hal yang sangat penting agar bisa bersaing. Hal itu sejalan dengan Misi GrabForGood untuk membawa dampak positif dari teknologi.

"GrabAcademy bersama dengan Microsoft, menyelenggarakan program pelatihan online di mana para mitra pengemudi Grab dapat mengakses dan mengikuti program sertifikasi literasi digital milik Microsoft melalui GrabAcademy dalam aplikasi mitra pengemudi," kata Neneng dalam keterangan tertulis, Kamis (30/4/2020).

Hingga April 2020, sudah lebih dari 379.000 mitra pengemudi Grab dari berbagai kota di Indonesia yang menyelesaikan pelatihan online literasi digital dari Microsoft untuk Subjek 1.

"Pelatihan yang dapat mereka ikuti mencakup topik-topik seperti ilmu komputer dasar, cara menggunakan internet dan perangkat lunak penunjang produktivitas," terang Neneng.

Pihaknya pun berharap hal tersebut dapat memberikan mitra pengemudi keterampilan teknologi yang dibutuhkan, agar dapat berkembang dalam ekonomi digital.

“Kami mengundang lebih banyak mitra pengemudi Grab untuk terus memanfaatkan pelatihan online GrabAcademy dan memperkaya pengetahuan mereka," ujar Neneng.

Oleh karena itu, Grab berkomitmen mengatasi kesenjangan dan keterbatasan akses yang dapat menghambat mitra pengemudi untuk berkembang dan mendapatkan peluang dalam mendapatkan penghasilan.

"Melihat antusiasme para mitra pengemudi untuk terus belajar, kami harap semua ilmu dan pelatihan yang kami berikan dapat bermanfaat untuk mereka maupun orang-orang di sekitar mereka,” kata Neneng.

GrabAcademy merupakan platform pelatihan online bagi mitra pengemudi Grab yang berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan serta literasi digital mereka.

Merujuk revolusi-revolusi industri sebelumnya, disrupsi teknologi memang tidak bisa terhindarkan.

Meski demikian, telah diperkirakan sekitar 130 juta pekerjaan akan muncul akibat permintaan keterampilan baru di dunia kerja.

Namun, menurut studi Microsoft dan IDC, 14 persen pekerja merasa bahwa mempelajari keterampilan dan skill baru adalah sebuah tantangan.

Selain itu, kesenjangan keterampilan digital dan infrastruktur teknologi di Indonesia masih sangat nyata. Tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses teknologi.

Haris Izmee, President Director of Microsoft Indonesia menjelaskan bahwa kekuatan Indonesia ada pada masyarakatnya.

"Selama 25 tahun terakhir, kami bangga telah dapat memberikan pelatihan bagi 18 juta guru dan siswa untuk memperkuat ekonomi digital," terang Haris.

Ia juga mengatakan, inisiatif bersama mitra pengemudi Grab tersebut memperkuat komitmen Microsoft untuk melakukan aksi pemberdayaan.

"Memberdayakan setiap orang dan organisasi di Indonesia untuk mencapai lebih, untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang inklusif, terampil dan berkesinambungan," imbuh Haris.

Sebagai informasi, GrabAcademy terbagi dalam 3 topik utama, yakni akses informasi online, menggunakan internet dengan aman dan bertanggung jawab, serta mengelola konten secara digital.

Setelah menyelesaikan pelatihan, mitra pengemudi akan mendapatkan sertifikasi dari Microsoft dan GrabAcademy yang langsung dikirimkan ke e-mail masing-masing.

Franz Xavier, mitra pengemudi yang mengikuti GrabAcademy mengaku sering membuka GrabAcademy melalui aplikasi di hanphonenya.

“Saya suka ikut pelatihan di GrabAcademy karena saya ingin dapat info dan program serta pengetahuan baru yang disediakan oleh Grabm," kata Franz.

Ia pun menilai program tersebut bermanfaat untuk membantunya lebih berkembang.

“Cita-cita saya ingin membuka usaha secara online, jadi pelatihan ini sungguh bermanfaat,” ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/04/30/153405526/agar-tak-senjang-literasi-digital-grab-latih-mitra-pengemudi-bersama-microsoft

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke