Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Musim Kemarau Segera Tiba, Kementan Ambil Langkah Antisipasi

KOMPAS.com – Musim kemarau diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus dan September 2020.

Untuk itu, presiden meminta seluruh jajarannya untuk menghitung dampak musim kemarau terhadap ketersediaan bahan pokok.

Terlebih, Food and Agriculture Organization (FAO) menyampaikan potensi terjadinya krisis pangan dunia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, keberlanjutan produk pertanian dipengaruhi beberapa faktor antara lain iklim, sumber daya, teknologi, pemasaran, dan manusia sebagai pelaku usaha.

Kementerian Pertanian (Kementan) yang bertugas menjaga keharmonisan semua faktor tersebut pun berusaha menjaga ketahanan pangan dan keberlanjutan pangan nasional.

Adapun langkah antisipasi yang dilakukan Kementan adalah mendorong penggunaan bibit padi yang cocok untuk lahan kering, menyiapkan pompanisasi dan pipanisasi, membangun embung atau dam parit di daerah rawan kekeringan, dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

“Menurut saya pompanisasi dan pipanisasi adalah program yang efektif karena bisa menyediakan air untuk menanam dengan hasil tiga kali lipat meski di tengah ancaman kekeringan,” kata Syahrul, seperti dalam ketarangan tertulisnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai setempat untuk melakukan gilir-giring air pada lahan yang sudah mengalami kekeringan.

“Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR terkait percepatan perbaikan saluran irigasi utama yang mengalami kerusakan dan menggangu aliran air irigasi ke lahan sawah,” kata Sarwo.

Selain itu, Kementan juga mengidentifikasi sumber-sumber air yang masih dapat dimanfaatkan, dan menyalurkannya dengan pompa pada lahan sawah.

“Sosialisasi antisipasi kekeringan dan percepatan tanam juga telah dilakukan di beberapa wilayah,” kata Sarwo.

Sarwo mengatakan, pada musim kemarau lalu Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal telah dibantu dengan pompa dan pipa.

“Ini bisa menyelamatkan lahan sawah yang terancam gagal panen. Bila ada daerah lain yang membutuhkan juga, silakan ajukan permintaan,” kata Sarwo.

Sarwo pun mengimbau petani mengikuti AUTP. Sebab dengan asuransi tersebut, petani yang lahan padinya mengalami kekeringan hingga 70 persen akan mendapat ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektar per musim.

“Sehingga petani tidak perlu lagi was-was mengalami gagal panen karena kekeringan. Karena dari klaim, bisa jadi modal menanam kembali,” kata Sarwo.

https://money.kompas.com/read/2020/05/08/105502526/musim-kemarau-segera-tiba-kementan-ambil-langkah-antisipasi

Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke