Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftar 7 Perusahaan Grup Bakrie, Dulu Jawara, Kini Sahamnya Cuma Gocap

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa tak kenal Grup Bakrie. Kelompok usaha ini jadi pengendali beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun 2007, disebut-sebut sebagai puncak kejayaan bisnis perusahaan-perusahaan Grup Bakrie.

Saat booming komoditas batu bara, saham-saham perusahaan yang terafiliasi Grup Bakrie di pasar modal mengalami kenaikan tajam. Aburizal Bakrie, mantan Ketum Partai Golkar dan anak pendiri Grup Bakrie Ahmad Bakrie, bahkan dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Sentimen positif saham Grup Bakrie juga tak bisa dilepaskan dari ARB, sapaan Aburizal Bakrie di lingkaran kekuasaan. Dia sempat duduk di pemerintahan sebagai Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2005-2009. Lalu sebelumnya sebagai Menko Bidang Perekonomian periode 2004-2005. 

Di pasar modal, Grup Bakrie adalah jawaranya. Perusahaan-perusahaannya masuk dalam LQ45. Namun kinerja perusahaan Grup Bakrie perlahan mulai redup, terutama saat harga komoditas batu bara anjlok yang diikuti krisis ekonomi global. Lantaran besarnya kapitalisasi pasar, merosotnya harga saham Grup Bakrie ikut membuat IHSG ikut melemah. 

Grup Bakrie juga tersandera masalah lumpur Lapindo. Krisis yang menerpa bak efek domino, di mana saat itu saham perusahaan-perusahaan milik Grup Bakrie satu per satu rontok.

Dikutip dari perdagangan saham BEI, Senin (11/5/2020), berikut daftar perusahaan-perusahaan Grup Bakrie yang saat ini dihargai Rp 50 per lembar atau yang biasa disebut saham gocap. 

1. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

PT Bakrie & Brothers Tbk sempat menjadi perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan Grup Bakrie. Sejak beberapa tahun lalu, sahamnya hampir tak pernah beranjak dari harga Rp 50 per lembarnya.

PT Bakrie & Brothers Tbk sempat menjadi perusahaan terkemuka dengan usaha yang mencakup bidang infrastruktur, telekomunikasi, dan perkebunan. Produknya juga banyak diekspor ke luar negeri.

Beberapa produk unggulan Bakrie & Brothers antara lain rangkaian pipa baja lengkap, jasa rekayasa struktural kelas dunia, baja bergelombang, bahan bangunan, layanan telekomunikasi nirkabel, system integrator telekomunikasi, CPO serta karet alam.

PT Bakrie & Brothers Tbk bisa dibilang sebagai perusahaan pelopor dari Grup Bakrie. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak tahun 1942 dengan nama Bakrie & Brothers General Merchant and Commission Agent. Pada tahun 1959 perusahaan mulai mengembangkan industri pipa baja.

2. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

Di awal kemunculannya, PT Bakrie Telecom Tbk sempat diperhitungkan sebagai pemain besar di sektor jaringan telekomunikasi. Iklan dan promonya saat itu juga terbilang jor-joran. Operator ini dikenal dengan teknologinya yakni CDMA.


Namun sebagaimana nasib perusahaan Grup Bakrie lainnya, harga sahamnya juga ambles dan terpuruk di harga Rp 50 per lembar. Sebagai operator seluler, BTEL saat sekarang bisa dibilang hidup segan, mati pun enggan. 

PT Bakrie Telecom Tbk (sebelumnya bernama PT Radio Telepon Indonesia) didirikan 13 Agustus 1993 dan mulai melakukan kegiatan komersialnya pada 01 Nopember 1995. Kantor pusat BTEL berlokasi di Wisma Bakrie.

3. PT Bakrieland Development Tbk (ELYT)

PT Bakrieland Development Tbk (Bakrieland), salah satu perusahaan dari Kelompok Usaha Bakrie (KUB), yang bergerak dalam bidang properti yang terintegrasi yang berfokus pada pengembangan properti dan operasional.

Saham ELYT di BEI juga selalu berada di harga Rp 50 per lembar. Perusahaan ini dulunya bernama PT Elang Realty Tbk dan berkantor pusat di Gedung Wisma Bakrie.

Bakrieland dan anak usaha memiliki properti yang terletak di Jakarta, Bogor, Malang, Sukabumi, Bekasi, Lampung, Batam, Balikpapan, Tangerang dan Bali.

4. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS)

Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk terpuruk sejak beberapa tahun lalu. Sahamnya selalu berada di level Rp 50 per lembar. Operasional perusahaan ini berada di Kalimantan.

Perusahaan ini juga mengolah beragam mineral, termasuk tembaga, emas, seng, serta memimpin dan memegang jaminan kepemilikan untuk eksplorasi dan pengembangannya.

5. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Sama seperti BMRS, harga saham perusahaan Grup Bakrie ini juga selalu berada di level Rp 50 per lembarnya. Usaha yang digelutinya yakni pertambangan batu bara di Kalimantan.

Harga batu bara yang merosot drastis setelah sempat booming membuat perusahaan ini tak lagi perkasa di pasar modal. Kantor perusahaan ini berada di Bakrie Tower, Jalan Rasuna Said, Jakarta.

6. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

PT Energi Mega Persada Tbk atau yang lebih dikenal sebagai EMP adalah perusahaan publik di bidang minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di Jakarta dan berdiri sejak 2012.


Sejak berdirinya, perusahaan ini berupaya untuk terus melakukan ekspansi guna melebarkan sayap bisnisnya. Meski jadi salah perusahaan hulu migas yang cukup dominan di Indonesia, sahamnya lebih sering diperdagangkan di harga Rp 50.

7. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)

PT Darma Henwa Tbk merupakan perusahaan Grup Bakrie yang bergerak di sektor kontraktor tambang batu bara. Saham perusahaan ini juga lebih sering diperdagangkan di harga Rp 50 per lembarnya.

Beberapa bisnis yang digelutinya antara lain pembersihan permukaan tanah, pemindahan tanah pucuk, pemindahan lapisan penutup, pengangkutan batu bara, dan pengapalan batu bara.

https://money.kompas.com/read/2020/05/11/121255826/daftar-7-perusahaan-grup-bakrie-dulu-jawara-kini-sahamnya-cuma-gocap

Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke