Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisnis Terdampak Virus Corona, Emirates Berencana Tambah Utang

DUBAI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab Emirates berencana meningkatkan utang untuk membantu menghadapi krisis akibat pandemi virus corona.

Namun demikian, belum jelas besaran utang yang akan ditarik oleh Emirates.

Langkah ini diambil Emirates karena menghadapi bulan-bulan yng paling sulit dalam sejarahnya.

Mengutip Reuters, Senin (11/5/2020), maskapai ini telah menangguhkan penerbangan penumpang reguler sejak Maret 2020 lalu. 

Wabah virus yang telah menghancurkan permintaan perjalanan global. Emirates sendiri berpendapat, pemulihan perjalanan setidaknya terjadi dalam 18 bulan lagi.

Emirates juga melaporkan pertumbuhan laba pada tahun fiskal 2019 yang berakhir pada 21 Maret 2020. Adapun lantaran virus corona menganggu kinerja pada kuartal terakhir 2019, maka Emirates harus menambah utang.

"Pandemi Covid-19 akan berdampak besar pada kinerja 2020-2021 kami," kata Direktur Emirates Sheikh Ahmed bin Saeed dalam pernyataan tertulis.

Oleh karena itu, imbuh bin Saeed, pihaknya telah mengambil berbagai langkah yang agresif.

Dalam e-mail internal yang dikirim ke staf pada Minggu (10/5/2020), dia mengatakan bulan-bulan mendatang akan menjadi hal yang paling sulit dalam 35 tahun sejarah maskapai tersebut.

"Pada titik tertentu jika situasi bisnis kita tidak membaik kita harus mengambil tindakan lebih keras," jelas bin Saeed.

Emirates juga menyatakan tidak akan membayar dividen tahunan kepada pemerintah Uni Emirat Arab sebagai pemegang saham.

Sementara itu Wakil Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Rashid Al Maktoum menyebut Emirates akan segera membaik dari krisis kesehatan saat ini dan menjadi pemimpin global dalam industri penerbangan.

Pada Maret yang lalu, pemerintah juga telah menyuntikkan dana ke Emirates. Dalam laporan tahunannya, Emirates juga menyebut pemerintah akan mendukung secara finansial apabila memang dibutuhkan.



Pada tahun fiskal 2019, Emirates membukukan laba 1,1 miliar dirham atau setara sekira Rp 4,4 triliun (Rp 4.062 per dirham). Angka ini naik dibandingkan 871 juta dirham pada tahun sebelumnya.

Namun demikian, pendapatan Emirates mengalami kontraksi sebesar 6,1 persen menjadi 92 miliar dirham atau setara sekira Rp 373,8 triliun. Ini lantaran jumlah penumpang turun 4,2 persen menjadi 56,2 juta orang.

Sampai saat ini belum jelas kapan Emirates akan kembali mengoperasikan penerbangan secara normal.

Pesaingnya, yaitu Qatar Airways mengatakan bakal kembali mengoperasikan penerbangan pada bulan ini. Sementara itu, Etihad menyatakan bakal kembali terbang pada Juni 2020 mendatang.

https://money.kompas.com/read/2020/05/11/124123526/bisnis-terdampak-virus-corona-emirates-berencana-tambah-utang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke