Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bunga Deposito Terus Turun, Ini Penyebabnya

Posisi saat ini, untuk deposito rupiah tercatat turun 28 basis points (bps) menjadi 5,5 persen. Adapun untuk suku bunga deposito valas juga turun menjadi 1,01 persen.

"Kami pantau kondisi ini terus turun selama April sampai dengan Mei," ujar Halim dalam video conference, Senin (11/5/2020).

Dia pun menjelaskan penurunan pergerakan suku bunga deposito masih dipengerahui oleh penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) serta langkah-langkah pelonggaran likuiditas oleh BI.

Lebih lanjut dia menjelaskan, situasi pergerakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola oleh perbankan masih menujukkan pertumbuhan, meski trennya melambat.

Untuk April, DPK perbankan tumbuh 7,98 persen, melambat jika dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan Maret 2020 yang sebesar 9,66 persen.

"Namun kalau dibandingkan dengan Februari ini (2020) menunjukkan angka lebih tinggi. Februari ini tumbuh 7,71 persen," jelas Halim.

Lebih rinci Halim menjelaskan, komponen terbesar yang berkontribusi terhadap pertumbuhan DPK adalah tabungan yang tumbuh sebesar 10,2 persen di April sementara rekening giro yang turun 9,77 persen. Halim menyebut penurunan terjadi lantaran nasabah melakukan pembayaran pokok dan bunga utang.

"Lalu, pembayaran dividen perusahaan-perusahaan di samping juga pembayaran pajak yang memang diberikan keringanan dari pemerintah agak mundur (menjadi April 2020)," ujarnya.

Selain itu, Halim menyatakan pihaknya juga telah menurunkan LPS rate sebesar 50 bps menjadi 5,7 persen sepanjang tahun ini. Dengan penurunan itu, LPS berharap bisa menurunkan beban perbankan.

"LPS terus memantau ketat situasi DPK, tren penurunan suku bunga dan kondisi perbankan dan dalam rangka memberi ruang gerak perbankan nasional, LPS melonggarkan penjaminan premi sampai akhir tahu," kata Halim.

"Dengan pelonggaran pembayaran premi maka bank-bank yang telat bayar premi tidak kena denda dalam enam bulan ke depan terhitung Juni," sambung dia.

https://money.kompas.com/read/2020/05/11/134153826/bunga-deposito-terus-turun-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke