Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Khawatir Gelombang Kedua Corona, Harga Emas Dunia Melorot

Logam mulia tertekan karena investor memilih membeli dollar AS sebagai aset safe haven ketika mereka mengkhawatirkan gelombang kedua infeksi virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh 15,9 dollar AS atau 0,93 persen, ditutup pada 1.698 dollar AS per ounce.

Pada Jumat (8/5/2020), emas berjangka terpangkas 11,9 dollar AS menjadi 1.713,90 dollar AS setelah sehari sebelumnya melonjak 37,3 dollar AS atau 2,21 persen menjadi 1.725,80 dollar.

"Kami melihat permintaan jangka pendek untuk dollar AS sangat kuat," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Dia mengatakan, emas juga terperangkap di antara prospek inflasi moneter besar-besaran, yang seharusnya mendukung harga, dan tekanan deflasi dari data ekonomi yang lemah.

"Tetapi dalam jangka panjang, lingkungan makro ini seharusnya benar-benar mendorong dollar yang lebih rendah dan itu adalah bagian dari kisah positif emas," tambah Ghali.

Greenback (sebutan untuk mata uang Amerika Serikat ini) menguat di tengah peringatan gelombang kedua infeksi Covid-19 ketika penguncian atau lockdown  global diperlonggar. Dollar AS dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman untuk menyaingi emas di masa ketidakpastian ekonomi dan politik.

Jerman melaporkan bahwa infeksi baru semakin cepat setelah langkah awal untuk melonggarkan pengunciannya, memicu tanda bahaya global bahkan ketika bisnis dibuka dari Paris hingga Shanghai. Korea Selatan juga melihat infeksi melambung.

Namun, para pelaku pasar mengatakan, lintasan emas akan menjadi positif dalam jangka panjang karena logam cenderung mendapatkan keuntungan dari langkah-langkah stimulus luas dari bank-bank sentral yang secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.


Sederetan data ekonomi AS yang buruk minggu lalu menggarisbawahi dampak virus dan mengangkat harapan langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari Federal Reserve.

"Harga emas dapat naik dengan nyata jika investor spekulatif ingin ikut bermain,  dan tentu saja ada alasan bagus bagi mereka untuk melakukannya," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

"Mereka hanya perlu melihat langkah-langkah yang sangat ekspansi yang diambil oleh bank-bank sentral dan pemerintah-pemerinta, yang akan mendorong peningkatan besar-besaran dalam neraca dan tingkat utang nasional," tambah dia.

Sementara logam mulia lainnya, antara lain perak untuk pengiriman Juli turun 9,8 sen atau 0,62 persen, menjadi 15,68 dollar AS per ounce. Kemudian platinum untuk pengiriman Juli terkoreksi 8 dollar AS atau 1,01 persen, ke posisi 781,3 dollar AS per ounce.

https://money.kompas.com/read/2020/05/12/083900826/khawatir-gelombang-kedua-corona-harga-emas-dunia-melorot

Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke