Ia meminta seluruh jajarannya untuk bekerja sepenuh hati dalam memenuhi kebutuhan perut 267 juta rakyat Indonesia, termasuk bawang merah yang merupakan komoditas strategis hortikultura.
“Tidak perlu panik, disaat menghadapi beragam situasi yang kerap sulit diprediksi sekalipun. Soal pangan, toh semua faktor telah diperhitungkan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterim Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Mentan juga meminta seluruh jajarannya untuk tetap fokus dalam memenuhi 11 kebutuhan bahan pokok bagi rakyat Indonesia.
“Jangan sampai lengah. Kita pastikan bahwa kekhawatiran berbagai pihak akan terjadinya kelangkaan bahan pangan itu tidak terjadi," jelasnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam keterangannya Selasa (12/5/2020) menegaskan pihaknya terus siaga memantau ketersediaan komoditas hortikultura strategis termasuk bawang merah.
“Untuk bawang merah, perkiraan kami produksi nasional masih lebih tinggi dibandingkan kebutuhan. Artinya secara kumulatif bawang merah masih surplus. Namun harus diakui, distribusinya memang masih belum merata. Ini tugas kolektif bersama,” katanya.
Terkait ketersediaan produk hortikultura saat pandemi Covid-19, Anton menyatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi.
Ia mengatakan, Kementen telah menyiiapkan strategi tanggap darurat Covid-19 antara lain Fasilitasi Pemasaran Produk Hortikultura Bagi Petani terdampak Covid-19, Sewa Gudang untuk mengatasi Kelebihan Hasil Produksi Petani Hortikultura.
"Juga bantuan Penyediaan Bahan Pangan Hortikultura untuk Masyarakat terdampak Covid-19 dan Bantuan Benih Hortikultura Bagi Petani terdampak Covid-19,” kata dia.
Terkait bawang merah, Ditjen Hortikultura memprediksi produksi sebanyak 348.343 pada bulan Mei-Agustus 2020. Sedangkan kebutuhan sebesar 342.598 ton sehingga surplus sebesar 5.745 ton.
Adapun luas pertanaman bawang merah secara nasional selama periode Januari – Mei 2020 tercatat seluas 74.083 hektar dengan rincian bulan Januari seluas 17.472 hektar, Februari seluas 14.739 hektar Maret seluas 14.278 hektar, April seluas 14.088 hektar dan Mei seluas 13.506 hektar.
Sementara itu di tempat berbeda, Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman memastikan neraca kumulatif bawang merah nasional masih terbilang aman.
“Dari data Early Warning System (EWS) yang sudah kita petakan, neraca kumulatif nasional bawang merah masih surplus meskipun memang masih banyak daerah yang minus. Kawasan produksi bawang merah skala besar memang belum merata di seluruh provinsi," ujarnya.
Untuk itu, Sukarman menghimbau daerah yang diperkirakan minus untuk melakukan gerakan tanam untuk mengurangi defisit dan ketergantungan.
"Jangan melulu bergantung pasokan dari wilayah lain,” ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2020/05/13/123300226/mentan-minta-jajarannya-cegah-terjadinya-kelangkaan-bahan-pangan