Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Larangan Mudik, Jumlah Mobil Pribadi yang Diangkut ASDP Anjlok 44 Persen

Hal tersebut terjadi diakibatkan adanya larangan mudik yang diterbitkan oleh pemerintah pada akhir April 2020.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, penurunan terjadi baik di jumlah penumpang, kendaraan roda empat pribadi, maupun kendaraan roda empat barang.

Penurunan paling dalam terjadi di angkutan penyeberangan roda empat pribadi. Pada periode Maret-12 Mei 2020 jumlahnya hanya mencapai 220.004 unit, turun 44 persen dari periode yang sama pada tahun 2019 yang mencapai 395.101 unit.

"Kalau Lebaran biasanya yang ramai roda empat pribadi, di periode yang sama di tahun 2019 itu yang lewat di 7 pelabuhan hampir 400.000, sementara tahun 2020 terlihat hanya 220.000 unit," tutur Ira dalam konferensi pers virtual, Kamis (14/5/2020).

Sementara itu, jika dilihat dari data penumpang, pada Maret-12 Mei 2020, ASDP mengangkut 4,4 juta orang, turun 39 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 7,3 juta orang.

Kemudian, meski pemerintah tidak membatasi operasional kendaraan logistik, penurunan juga terjadi di angkutan roda empat jenis barang.

Ira mencatat terjadi penurunan angkutan roda empat barang sebesar 8 persen, dari 853.130 unit menjadi 783.545 unit pada Maret-12 Mei 2020.

"Turunnya jauh lebih kecil dari seluruh kategori lain. Dugaan kami adalah karena ada produksi atau manufacturing yang turun," tutur Ira.

Adapun total unit kendaraan yang diangkut ASDP pada periode Maret-12 Mei 2020 sebesar 1,3 juta unit, turun 27 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1,8 juta unit.

Dengan adanya penurunan jumlah penumpang tersebut, Ira memastikan pihaknya akan melakukan efisiensi guna menjaga kesehatan arus keuangan perseroan.

"Efisiensi bermacam-macam. Terutama terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan dana operasi," ucap Ira.

https://money.kompas.com/read/2020/05/14/133600126/larangan-mudik-jumlah-mobil-pribadi-yang-diangkut-asdp-anjlok-44-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke