Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Duit Insentif Kartu Prakerja Belum Cair ke Rekening? Ini Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Para peserta program Kartu Prakerja mengeluhkan uang insentif yang belum sampai ke rekening. Padahal, mereka mengaku sudah menyelesaikan pelatihan online Kartu Prakerja.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Prakerja Denni Puspa Purbasari, mengungkapkan keterlambatan pencairan duit insentif Kartu Prakerja karena pihaknya masih membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan verifikasi.

"Saya perlu sampaikan ke teman-teman, kita minta maaf apabila terjadi keterlambatan dalam transfer insentif ke rekening bank maupun e-wallet," ucap Denni dalam keterangannya seperti dikutip Senin (18/5/2020).

"Kita harus pastikan dulu bahwa semua transaksi teman-teman yang dilakukan di digital platform, kemudian belanja apa saja, dan sebagainya, itu kami masih verifikasi datanya," kata dia lagi.

Menurut Denni, PMO masih melakukan pengumpulan dan verifikasi data apakah peserta sudah menyelesaikan pelatihan Kartu Prakerja dan mendapatkan sertifikatnya.

"Kedua apakah teman-teman sudah berikan ulasan dan rating, kalau itu semua belum masuk ke PMO, maka PMO tidak bisa kemudian transfer uang insentif ke rekening. Semua dilakukan dengan sistem," jelas Denni.

Selain itu, sambung dia, program Kartu Pekerja masih berusia seumur jagung. Sehingga pihaknya juga masih perlu melakukan beberapa perbaikan pada pelaksanaannya, terutama dalam hal kesiapan IT.

"Awal-awal kita masih semi manual, padahal ini kan banyak sekali yang melakukan transaksi. Kami sudah kejar, per hari ini sudah lebih dari 250.000 penerima manfaat di gelombang sebelumnya yang sudah terima insentif sebesar Rp 600.000 ke rekening masing-masing. Semoga ke depan akan lebih lancar," tutur Denni.

Pendaftaran gelombang 4

Pihaknya memastikan program Kartu Prakerja memastikan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 4 dibuka setelah Lebaran Idul Fitri, tepatnya mulai 26 Mei 2020.

"Jadi gelombang 4 akan dibuka pada 26 (Mei), begitu setelah Lebaran langsung dibuka. Setelah Lebaran, masih kenyang makan ketupat, mainkan handphone-nya untuk daftar Kartu Prakerja," kata Denni.

Soal keterlambatan pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja yang mundur dari target awal, hal itu dilakukan karena pihaknya masih melakukan perbaikan dan penyelesaian beberapa masalah teknis di 3 gelombang sebelumnya.


"Faktanya, kita lagi mumet sekali. Kita kenapa kenapa gelombang 4 belum dibuka, karena ada dua alasan besar. Pertama kita berikan kesempatan kepada nama-nama yang diusulkan kementerian lembaga (K/L) yang kita memang prioritaskan," ujar Denni.

Ia menuturkan, K/L memiliki data para pekerja yang terdampak dari virus corona atau Covid-19. Sehingga mereka diprioritaskan mendapatkan pelatihan dan insentif Kartu Prakerja.

"Mereka yang tercatat di-PHK, dirumahkan, yang bekerja di sektor pariwisata dan industri. Ini kan datanya sudah diberikan ke kami, ternyata belum banyak (data yang masuk) dan yang daftar Kartu Prakerja. Jadi dengan perpanjang ini, harapannya kita bisa melengkapi data yang ada di sistem," ujar dia.

Alasan kedua, lanjut Denni, yakni pihaknya masih disibukkan dengan penyaluran dana insentif ke peserta Kartu Pekerja di 3 gelombang sebelumnya.

"Kita sedang rekonsiliasi transaksi dan pembayaran buat insentif. Ini buat tim kita pening, pecah perhatian. Jadi fokus kami juga harus selesaikan backlog. Sehingga sampai setelah Lebaran semoga bisa kita selesaikan," ucap Denni.

Dia menyebut, hingga akhir tahun nanti, pemerintah akan membuka sampai 30 gelombang untuk pendaftar Kartu Prakerja.

"Tahun ini sekitar 30 gelombang. Jadi masih banyak (kesempatan). Jadi kita sengaja bertahap, kenapa tidak langsung buka saja 5,6 juta peserta di awal? Karena kita mempertimbangkan kecepatan informasi dan kemapuan server kita yang juga terbatas," kata Denni.

https://money.kompas.com/read/2020/05/18/181131626/duit-insentif-kartu-prakerja-belum-cair-ke-rekening-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke