Dikutip dari CNBC, dalam sebuah keterangan pers bersama, Kanselir Jerman Angela Markel dan Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, anggaran tersebut akan disesuaikan dengan anggaran belanja negara-negara kawasan Uni Eropa untuk membantu kawasan sekaligus sektor usaha yang terdampak pandemi.
Macron menyatakan, berdasarkan proposal tersebut terdapat 27 negara anggota Uni Eropa yang akan meminjam secara bersama-sama melalui pasar keuangan untuk disalurkan sebagai pembiayaan-pembiayaan ke sektor dan wilayah yang ekonominya paling terpukul.
"Kami mengajukan untuk melakukan transfer langsung, dan itu merupakan langkah besar," ujar Macron, Senin (19/5/2020).
Kedua pemimpin tersebut menyatakan, mereka akan meminta persetujuan anggaran belanja tersebut secara cepat sekaligus besaran dana pemulhan yang akan diusulkan.
Pasalnya, hal tersebut akan memicu perdebatan dengan beberapa negara lain seperti Belanda.
Merkel pun mengatakan, langkah tersebut diambil lantaran saat ini setiap negara tengah menghadapi situasi yang tidak biasa.
"Karena sifat krisis yang tidak biasa, kami memilih jalur yang tidak biasa," jelas dia,
Adapun Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen mengatakan, pihaknya akan menerima proposal tersebut.
Menurut dia, Komisi Eropa menyadari tantangan ekonomi yang dihadapi kawasan tersebut dan menekankan pentingnya peran anggaran dalam mengatasi tekanan yang tengah dialami akibat pandemi.
"Hal ini mengakui ruang lingkup dan ukuran tantangan ekonomi yang dihadapi Eropa, dan dengan tepat menekankan pada perlunya bekerja pada solusi dengan anggaran Eropa sebagai intinya,” jelas dia.
https://money.kompas.com/read/2020/05/19/073900826/pemulihan-ekonomi-uni-eropa-jerman-dan-perancis-ajukan-anggaran-rp-8.063