Pandemi Covid-19, Konsumsi Listrik Rumah Tangga di Babel Naik 10,79 Persen

General Manager PLN UIW Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Mukhlis mengatakan, kenaikan konsumsi listrik disebabkan banyak masyarakat melakukan aktivitas di rumah selama pandemi Covid-19.

Kenaikan konsumsi listrik juga terjadi di segmen industri sebesar 6,99 persen pada April 2020. Meskipun begitu, pertumbuhan ini masih lebih rendah dari April tahun sebelumnya yang mencapai 33,86 persen.

"Untuk pelanggan di sektor bisnis, segmen ini turun 9,10 persen dibanding April tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan banyaknya toko, rumah makan, hotel yang tutup selama pendemi covid-19," kata Abdul Mukhlis, Rabu (20/5/2020).

Sedangkan sektor yang mengalami penurunan pertumbuhan konsumsi listrik secara signifikan adalah kelompok pelanggan layanan khusus, yaitu turun sebesar 70,56 persen.

Hal ini disebabkan karena selama pandemi, tidak ada akitivitas meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).

Mukhlis memastikan, PLN terus mengupayakan keandalan pasokan listrik. Saat ini suplai listrik di sistem Bangka sebesar 186 MW, dengan demand sebesar 152 MW.

Sementara di Belitung, tercatat suplai sebesar 77 MW dengan demand sebesar 42 MW. Kondisi ini cukup untuk menjaga kelancaran aktivitas pelanggan selama di rumah.

PLN memberikan stimulus berupa gratis listrik kepada pelanggan bersubsidi daya 450 VA dan diskon 50 persen pelanggan subsidi daya 900 VA.

Mereka yang berhak mendapat subsisi adalah pelanggan listrik bersubsidi atau kurang mampu yang tercatat di basis data terpadu tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K).

Di Bangka Belitung sendiri ada 35.000 pelanggan daya 450 VA yang mendapat stimulus listrik gratis dan 40.000 pelanggan daya 900 VA yang mendapat diskon 50 persen.

"Saat ini kami PLN telah membantuk tim siaga Covid-19 yang bertugas menghadapi berbagai kemunginan yang terjadi selama pandemi. Tim disiagakan mulai dari sistem pembangkitan, transmisi, distribusi, hingga retail," ujar Mukhlis.

Pada area-area kerja yang bersifat kritikal tersebut diberlakukan prosedur operasi dan standar kerja yang lebih ketat sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Bahkan petugas yang bertugas di control room dan dispatcher room diperiksa kesehatannya secara berkala.