Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan, pada Kamis (21/5/2020), 95 unit kendaraan bermotor yang diamankan Polisi terdiri dari 2 unit bus, 40 unit minibus dan 53 unit mobil pribadi.
“Kegiatan ini merupakan Operasi Khusus Penertiban Kendaraan Bermotor yang tidak memiliki izin trayek dan dilakukan oleh rekan-rekan Ditlantas Polda Metro Jaya," ujarnya dalam siaran per, Jakarta, Jumat (22/5/2020).
"Jadi dalam kegiatan ini kami menemukan masih banyak orang yang berusaha untuk mudik ke daerah. Dari hasil operasi ini berhasil menggagalkan 719 orang yang ingin mudik," sambung Budi.
Budi mengatakan, sejak operasi ini dijalankan pada 24 April lalu, sebanyak 377 kendaraan disita dan 2.225 orang gagal mudik.
Dirjen Budi mengatakan, operasi bersama Kepolisian akan digencarkan jelang Lebaran. Tujuannya yakni mencegah terjadinya mudik.
"Apalagi selama belum ada pencabutan larangan mudik oleh pemerintah, maka operasi ini akan kami lakukan terus untuk mencegah masyarakat bepergian agar mengurangi penyebaran Covid-19,” kata dia.
Adapun modus travel gelap ini adalah dengan cara menawarkan mudik dari mulut ke mulut dan media sosial.
Harga tiket yang ditawarkan berkisar Rp 500.000 untuk ke Brebes atau Cilacap. Padahal harga normalnya hanya Rp 150.000.
https://money.kompas.com/read/2020/05/22/160522826/95-travel-gelap-terjaring-razia-719-orang-gagal-mudik
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan