Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Sentral Inggris Tolak Cairkan Emas Milik Venezuela

LONDON, KOMPAS.com - Venezuela menuntut Bank of England (BoE) untuk mencairkan cadangan emas mereka yang disimpan di brangkas bank sentral Inggris itu. Dana pencairan emas akan digunakan untuk membiayai penanganan pandemi virus corona (Covid-19) di negaranya.

Kendati begitu, BoE menolak pengajuan pencairan cadangan emas yang diajukan pemerintahan Venezuela di bawah pimpinan Presiden Nicolas Maduro tanpa menjelaskan alasannnya.

Dilansir dari CNN, Sabtu (23/5/2020), Venezuela menyimpan emas atas namanya di BoE sebanyak 930 juta euro atau 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,6 triliun (kurs Rp 14.600).

Pemerintah Venezuela menyebut, uang hasil pencairan emas milik mereka akan ditransfer ke United Nations Development Programme (UNDP) di bawah PBB untuk keperluan pengadaan peralatan kesehatan, obat-obatan dan bahan pangan.

"Tidak ada dasarnya untuk penolakan (pencairan) emas semacam ini," tulis pernyataan dalam dokumen pengadilan milik firma hukum London Zaiwalla & Co.

PBB telah memasukkan Venezuela ke dalam daftar 135 negara yang tengah berjuang keras mendapatkan pasokan alat medis dan kebutuhan pokok untuk berperang melawan virus corona.

Fasilitas kesehatan di negara Amerika Latin itu sangat memprihatinkan. Ekonomi negara itu sudah babak belur akibat anjloknya harga minyak dunia dan sanksi dari Amerika Serikat.

Kondisi perekonomian Venezuela semakin memburuk karena terimbas pandemi virus corona. Menurut data Universitas Johns Hopkins, negara ini mencatatkan 824 kasus positif Covid-19 dengan kematian sebanyak 10 pasien.

"Venezuela kini terjepit berada di tengah-tengah krisis ekonomi dan krisis kemanusiaan yang mengerikan, membuat 5,1 juta penduduknya terpaksa pergi ke luar negeri, kebanyakan pergi ke negara-negara Amerika Latin dan Karibia sebagai pengungsi dan pekerja migran," tulis PBB dalam pernyataannya.

Memburuknya kondisi ekonomi Venezuela diakibatkan krisis politik yang tak berujung. Hingga saat ini, perseteruan perebutan kekuasaan masih berlangsung antara Presiden Nicolas Maduro melawan oposisi pimpinan Juan Guaido.


Sebagai informasi, Inggris bersama Amerika Serikat selama ini tak mengakui pemerintahan Maduro dan hanya mengakui Juan Guaido sebagai presiden sah Venezuela.

Gejolak politik di Venezuela terjadi sejak pemilihan presiden tahun 2018 di mana Maduro mendapatkan kemenangan telak dan berhak mendapatkan masa jabatan selama 6 tahun ke depan.

Namun, kemenangan Maduro tak diakui oleh oposisi dan menuding pemilu tersebut penuh kecurangan. Situasi semakin tak menentu karena AS dan sekutunya tak mengakui hasil pemilu tersebut.

Tak cuma sekali, BoE juga pernah menolak permintaan Venezuela untuk mencairkan cadangan emasnya pada akhir tahun 2018 lalu.

Bank itu menyimpan sekitar 400.000 batang emas di brangkasnya dengan nilai lebih dari 244,6 miliar dollar AS. Membuat BoF jadi tempat penyimpanan cadangan emas terbesar di dunia setelah Federal Reserve di New York.

https://money.kompas.com/read/2020/05/23/115334426/bank-sentral-inggris-tolak-cairkan-emas-milik-venezuela

Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke