Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masyarakat Keluhkan Layanan JNE, Ini Kata Pihak Manajemen

Tak sedikit dari mereka mengeluhkan barang-barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan jadwal pengiriman yang seharusnya.

Misalnya saja akun yang bernama @alfarizki247 mengatakan paket yang dipesan jauh sebelum Lebaran tiba, hingga saat ini tidak sampai. Padahal status pengiriman barang sudah berada di kurir JNE sejak tanggal 22 Mei 2020.

Menanggapi hal itu Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan hal ini terjadi akibat dampak Covid-19 yang membuat banyak perubahan dan secara tidak langsung juga berimbas pada sektor logistik.

"Misalnya saja dengan adanya penutupan beberapa bandara dan adanya pengurangan penerbangan komersil mempengaruhi proses pengiriman kita, padahal layanan dari bandara lah yang biasanya menjadi andalan JNE," ujarnya dalam pressconference Obrolan Siaga secara virtual, Selasa (2/6/2020).

Dengan begitu, lanjut dia, pihak JNE tidak bisa memenuhi Service Level Agreement (SLA) terhadap konsumen JNE.

Selain itu, kata dia, yang menjadi penghambat di lapangan adalah adanya penerapan cek poin di perbatasan wilayah.

"Banyak kendaraan-kendaraan sipil yang diperiksa, dan JNE tergabung dalam pemeriksaan itu. Tentu akibatnya kami harus ikut mengantre, ini jugalah yang menjadi salah satu kendala di kita," kata dia.

Walaupun demikian, Feriadi menegaskan pihaknya akan terus meningkatkan pelayanananya agar dapat melayani kebutuhan masyarakat dalam mengirimkan barang-barang logistik di tengah pandemi Covid-19.

https://money.kompas.com/read/2020/06/02/190652526/masyarakat-keluhkan-layanan-jne-ini-kata-pihak-manajemen

Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke