Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tagihan Listrik Membengkak, PLN Diminta Lebih Terbuka soal Penghitungan

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menilai, kejadian lonjakan tagihan saat ini hampir mirip dengan kejadian tahun-tahun silam saat pelanggan kerap dikejutkan dengan membengkaknya tagihan saat awal tahun.

"Jadi tahun-tahun lalu kan PLN biasanya di awal tahun PLN sudah rekonsiliasi tagihan-tagihan yang belum tertagih di tahun sebelumnya," ucap Fabby seperti dilansir Kontan, Senin (8/6/2020).

Fabby mengatakan, PLN sejatinya perlu lebih terbuka seputar rincian penghitungan listrik agar pelanggan juga dapat mengetahui besaran konsumsi listrik masing-masing.

Di sisi lain, ia menyarankan agar PLN mengadopsi teknologi yang lebih maju untuk meteran listrik pelanggan.

"PLN perlu mengadopsi smart meter sehingga pencatatan lebih real time, dan pelanggan juga dimungkinkan mengecek konsumsi listriknya, menjadi edukasi bagi pelanggan," jelas Fabby.

Ia mengungkapkan, adopsi teknologi ini telah diterapkan di banyak negara. Persoalan pencatatan dinilai penting untuk menjadi perhatian. Tak jarang waktu pencatatan oleh petugas dilakukan pada waktu yang tidak konsisten alias tidak satu bulan penuh.

"Semisal rekening keluar di tanggal 20 dalam bulan, petugas datang di tanggal 10, masih ada sisa hari akhirnya dipakailah sistem rata-rata," kata dia.

Di sisi lain, Fabby juga menilai perlu kesadaran pelanggan dalam penggunaan listrik sehari-hari agar lebih mengetahui besaran kWh penggunaan listrik masing-masing. (Filemon Agung)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Tagihan melonjak, pengamat minta PLN terbuka soal penghitungan rekening listrik

https://money.kompas.com/read/2020/06/09/050600926/tagihan-listrik-membengkak-pln-diminta-lebih-terbuka-soal-penghitungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke