Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susi Pudjiastuti: Ada Kartel Besar yang Kuasai Sumber Daya Laut Kita....

Awalnya, Susi bercerita saat membereskan administrasi kapal ikan dalam negeri bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk bisa ditarik pajaknya.

Saat disisir, dari sekitar 5.000 kapal terdaftar berukuran 100 gross ton (GT) ke atas, kapal-kapal itu didominasi oleh 8 perusahaan dengan arus uang yang mengalir ke 4 perusahaan besar.

"Kepemilikan paling besar didominasi hanya 8 company. Kalau kita lihat arus uangnya mengalir ke cuma 3-4 perusahaan atau negara. Di sini ada kartel besar yang menguasai sumber daya laut kita," kata Susi saat webinar bersama Kumparan, Jumat (12/6/2020).

Susi bilang, kapal-kapal ini bahkan enggan membayar pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan nilai yang semestinya.

Hal itu terlihat saat pihaknya bertanya kepada pemilik kapal tentang jumlah kepemilikan kapal yang beroperasi di perairan Indonesia.

"Ditanya, 'Bapak punya kapal berapa?". Dia jawab mungkin 2. Bagaimana bisa punya kapal ratusan gross ton yang panjangnya 20 meter, (jumlah) kapalnya saja tidak ingat?" seloroh Susi.

Ingin Melempar Sepatu

Hal itu membuat Susi dan Sri Mulyani geram. Susi mengaku ingin melemparnya dengan sepatu hak tinggi (high heels) karena merugikan negara.

"Sampai Bu Sri Mulyani bilang, "Wah ini saya ingin lempar saja pakai sepatu,". Saya bilang "Iya, saya juga mau, Bu. Saya mau lempar saja pakai sepatu saya yang high heels," seloroh Susi sambil tertawa.

Adapun dengan mendata ulang armada kapal di Indonesia, penerimaan negara sempat naik dari yang semula hanya Rp 300 miliar menjadi Rp 1,8 triliun di Pelabuhan Muara Baru.

Namun, kata Susi, seharusnya penerimaan negara bisa lebih dari itu bila pengusaha jujur melaporkan hasil tangkapannya.

"Harusnya pajak yang bisa dipetik Bu Sri Mulyani bisa sampai Rp 25 triliun dari muara baru saja, kalau kita benar mendata hasil tangkapannya," pungkas Susi.

https://money.kompas.com/read/2020/06/12/130209726/susi-pudjiastuti-ada-kartel-besar-yang-kuasai-sumber-daya-laut-kita

Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke