Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

New Normal, Kemenperin Targetkan Industri Manufaktur Tumbuh 4 Persen

"Dengan diterapkannya fase new normal, industri manufaktur dapat tumbuh sebesar 4 persen," ujar Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Dadi Mahardi dalam pembukaan diskusi virtual, Senin (15/6/2020).

Sektor industri memiliki peran strategis dalam memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional. Aktivitas industri memberikan peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal serta menambah penerimaan devisa negara.

Data kinerja sektor industri periode Januari sampai Desember 2019 menunjukan nilai ekspor sebesar 126,57 miliar dollar AS dan menyumbang 75,5 persen dari total eskpor Indonesia.

Terdapat 5 sektor yang memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai ekspor tersebut, antara lain industri makanan (21,46 persen), logam dasar (13,72 persen), bahan kimia dan barang dari bahan kimia (10 persen), industri pakaian (6,56 persen) serta industri kertas dan barang dari kertas (5,74 persen).

Kontribusi produk domestik bruto atau PDB sektor industri terhadap total produk domestik bruto (PDB) 2019 mencapai 17,58 persen. Angka tersebut disebut menunjukkan sektor industri masih konsisten memberikan kontribusi terbesar pada perekonomian nasional.

Namun, pandemi virus corona (Covid-19) memberi dampak negatif signifikan pada berbagai sektor, termasuk dengan sektor industri di tanah air.

Salah satunya sektor industri manufaktur yang tengah mengalami tekanan berat akibat pandemi Covid-19 ini.  Hal ini terlihat dari Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia yang turun pada bulan april 2020 hingga menyentuh angka 27,5. 

Dampak pandemi ini mempengaruhi penurunan permintaan pasar domestik. Pengaruhnya sangat besar karena selama ini konsumsi domestik mampu menyerap hingga 70 persen dari total produksi industri manufaktur dalam negeri.


Menyikapi hal ini, Kemenperin telah memetakan sejumlah sektor industri yang terdampak pandemi Covid-19, yaitu industri yang suffer, moderat dan high demand. Industri yang masuk kategori permintaan tinggi (high demand) menjadi perhatian utama, karena masih memiliki permintaan yang tinggi selama pandemi Covid-19. 

Beberapa kebijakan yang diambil pemerintah agar industri dapat tetap melakukan aktivitasnya, antara lain berupa Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Operasonal Pabrik dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat.

Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pengajuan Permohonan Perizinan Pelaksanaan Kegiatan Industri dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. Dan Menteri Perindustrian Nomor 8 Tahun 2020 tentang Kewajiban Pelaporan bagi Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri yang memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

Selain instrumen kebijakan, Kemenperin terus berupaya menyiapkan aparatur industri agar mampu beradaptasi dengan baik dalam menghadapi era new normal atau kenormalan baru. Salah satu langkah yang dilakukan melalui penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek) bagi aparatur industri di seluruh daerah kabupaten dan kota se-Indonesia secara virtual.

Kegiatan yang dimotori oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin itu diharapkan mampu menyiapkan aparatur industri khususnya di daerah, agar mampu beradaptasi dalam menjalankan tugasnya mendampingi pelaku usaha atau industri dalam menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi yang beragam, termasuk kondisi pandemi Covid-19 serta dalam menghadapi era new normal.

https://money.kompas.com/read/2020/06/15/135404226/new-normal-kemenperin-targetkan-industri-manufaktur-tumbuh-4-persen

Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke