Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maksimalkan Produktivitas Pertanian, Kementan Optimalkan Lahan yang Sudah Ada

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan produktivitas.

Salah satu cara yang dilakukan Kementan adalah mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah dimiliki, terutama lahan rawa.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy.

“Kami tidak akan melakukan cetak lahan sawah pada eks proyek lahan gambut di Kalimantan Tengah. Kami akan mengoptimalkan lahan yang pernah dicetak untuk persawahan agar makin produktif,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (17/6/2020).

Maka dari itu, Sarwo Edhy mengajak semua petani, penyuluh dan seluruh insan pertanian untuk menanam, sehingga tidak ada lahan pertanian yang menganggur.

Kendala pemanfaatan lahan rawa

Meski akan memanfaatkan lahan rawa , ada beberapa kendala yang harus dihadapi. Salah satu kendala adalah kesuburan lahan rawa yang rendah, hanya bisa sekali tanam dalam setahun, dan terbatasnya pengetahuan petani.

“Tapi, kendala itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak menanam. Kementasn siap membantu mengoptimalkan semua lahan pertanian,” ujar Sarwo Edhy.

Ia melanjutkan, penataan sistem tata air dan lahan pun menjadi langkah untuk mengoptimalkan lahan rawa agar produktif. Upaya itu kini tengah dilakukan Ditjen PSP.

Optimalisasi lahan rawa dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur lahan dan air, seperti membuat saluran, pintu air, tanggul, pengolahan lahan, dan memberi sentuhan teknologi budi daya padi di lahan rawa.

“Penerapan inovasi dan teknologi spesifik pada wilayah yang dikelola secara luas dalam satu hamparan blok tersier, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman,” imbuh Ditjen PSP Kementan.

Selain itu, sambung dia, masih ada dukungan infrastruktur yang memadai dan mekanisasi pertanian. Nantinya semua hal tersebut ditargetkan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian saat ini dituntut untuk meningkatkan produktivitas guna menjaga ketahanan pangan nasional.

Menurut dia, pertanian bisa di lakukan di berbagai media lahan, seperti lahan kering, rawa, hingga pekarangan.

“Intinya, pada lahan-lahan yang sudah menjadi lahan pertanian, atau pernah dicetak sebagai lahan pertanian, harus dimaksimalkan. Karena kami tidak ingin ada krisis pangan di Tanah Air,” ujar Mentan.

https://money.kompas.com/read/2020/06/17/172500526/maksimalkan-produktivitas-pertanian-kementan-optimalkan-lahan-yang-sudah-ada

Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke