Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Ekspor, Indonesia Eximbank Perkuat Penjaminan dan Pembiayaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memperkuat bisnis pembiayaan dan penjaminan sebagai bagian implementasi regulasi yang diamanatkan oleh pemerintah dan otoritas.

James Rompas, Direktur Eksekutif LPEI menyatakan, pihaknya turut memperkuat bisnis penjaminan agar semakin berkontrobusi mendorong peningkatan ekspor sehingga mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

"LPEI diberikan mandat untuk mendorong pembiayaan ekspor, di mana LPEI berperan sebagai credit enhancer dan fill the market gap," kata James dalam webinar Efektivitas Stimulus Fiskal dan Sektor Keuangan Untuk Menghidupkan Sektor Rill di Masa Pandemi yang dilaksanakan Infobank, Selasa (23/6/2020).

Sebagai lembaga yang memiliki sovereign status, LPEI dapat memberikan penjaminan bagi bank dengan sejumlah ketentuan.

Ini antara lain pembobotan ATMR (aset tertimbang menurut risiko) sebesar nol persen, aset yang dijamin berkualitas lancar, dan pengecualian perhitungan batas maksimum pemberian kredit (BMPK).

Ruang lingkup dalam penjaminan kredit oleh LPEI adalah pembiayaan dalam bentuk modal kerja. Selain itu juga kredit investasi, seperti untuk ekspansi usaha.

Menurut James, di tengah pandemi Covid-19, ekspor nonmigas menghadapi tantangan salah satunya penurunan perdagangan global, sehingga turut memukul kinerja ekspor. Selain itu, eksportir juga terkendala oleh daya dukung pembiayaan, dan juga risiko terhadap kualitas kredit bagi perbankan.

Meski demikian, masih ada ruang bagi bank-bank memberikan pinjaman kepada nasabah eksportirnya. Ruang besar itu, selain potensi permodalan bank, tapi juga daya dukung dari LPEI.

Kerja sama bank dengan LPEI dalam program penjaminan kredit meningkatkan daya dorong ekspor nonmigas.

“Selain pembiayaan ekspor, LPEI dapat memberikan penjaminan kredit bank. Jadi, LPEI mempertegas posisinya sebagai credit enchancer,” jelas James.

Langkah LPEI itu bertujuan mendorong perluasan share perbankan untuk memberikan kredit kepada sektor berorientasi ekspor.


Tidak hanya itu, program penjaminan kredit ekspor dari bank-bank itu punya banyak untungnya. Pertama, bagi eksportir, penjaminan kredit ini diharapkan dapat meningkatkan akses eksportir pada sumber pendanaan.

"Dengan demikian, dapat meningkatkan kapasitas usaha dan pada akhirnya dapat meningkatkan ekspor nasional," ungkap James.

Kedua, keuntungan bagi bank, karena LPEI sebagai lembaga yang memiliki sovereign status, maka kredit yang dijamin LPEI bobot ATMR sebesar nol persen. Juga, aset yang dijamin memiliki kualitas lancar, dan sekaligus pengecualian perhitungan Batas Maksimum Pemberikan Kredit (BMPK).

Sehingga, bank yang menyalurkan kredit ekspor, dan jika dijamin LPEI mempunyai keleluasaan untuk ekspansi dan sekaligus meminimalkan risiko kredit.

Sementara bagi LPEI, penjaminan ini dapat meningkatkan fee sebagai penjamin sekaligus sharing risiko dengan bank. Itu pun, jika LPEI ikut serta dalam satu proyek pembiayaan kredit.

Dengan demikian, tidak perlu ada kesan persaingan bank dengan LPEI. Apalagi, komitmen LPEI dalam meningkatkan kapasitas ekspor dapat terwujud.

Keduanya dapat membentuk ekosistem baru, yaitu LPEI, bank dan nasabah eksportir.

“Kita sama-sama meningkatkan kapasitas usaha dan pada akhirnya dapat meningkatkan ekspor nasional,” tambah James.

https://money.kompas.com/read/2020/06/23/150243326/dorong-ekspor-indonesia-eximbank-perkuat-penjaminan-dan-pembiayaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke