Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konflik Perbatasan Ancam Kerja Sama Bisnis India dengan China

Dikutip dari Reuters, Rabu (24/6/2020) pejabat pemerintah di negara bagian Maharashtra menyatakan mereka tengah melakukan peninjauan ulang atas kesepakatan dengan tiga perusahaan China. Sebab ketiganya tengah mencari titik terang mengenai keberlanjutan dari kerja sama tersebut.

Untuk diketahui, kesepakatan awal dari kerja sama tersebut pertama kali diumumkan pekan lalu sebagai bagian dari inisiatif pemerintah lokal untuk membantu mendorong perekonomian India dari pandemi virus corona (Covid-19).

Sebab, pertumbuhan ekonomi negara tersebut telah mengalami perlambatan sejak sebelum krisis dan tahun ini Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut akan mengalami kontraksi untuk pertama kalinya sejak 1979.

Namun, terjadi konflik perbatasan yang menewaskan 20 tentara India di perbatasan antara China dan negara tersebut pekan lalu. Hal tersebut membuat terjadinya ketegangan tensi diplomatik dan militer di antara keduanya.

Hal tersebut menjadi pertaruhan ekonomi yang cukup besar bagi India. Pasalnya, India merupakan salah satu importir produk China terbesar jika dibandingkan dengan negara lain di dunia.

Selain itu, India dan China saling memengaruhi dalam mengembangkan masing-masing potensi sebagai salah satu sumber perkembangan teknologi di dunia. Perusahaan teknologi raksasa asal China telah berinvestasi miliaran dollar AS ke startup India, di sisi lain produsen handphone China juga mendominasi pasar di negara itu.


Adapun salah satu perjanjian bisnis yang paling berisiko gagal di Maharashtra adalah perjanjian bisnis dengan produsen otomotif China Great Wall Motors yang telah sepakat bakal melakukan kerja sama senilai 500 juta dollar AS.

Selain itu, kerja sama lainnya adalah dengan perusahaan manufaktur China Hengli Engineering dan produsen otomotif yang berbasis di Beijing Foton Motor yang telah melakukan kerjasama joint venture dengan perusahaan produsen bus listrik India PMI.

Para pejabat tidak mengungkapkan perusahaan India mana yang berpotensi terpengaruh. Banyak perusahaan lokal meluncurkan penawaran di Maharashtra pekan lalu termasuk Varun Beverages, pemasok produk Pepsi (PEP) di India, dan Hiranandani Group, pengembang real estat terkemuka.

Ketegangan terus meningkat dalam seminggu setelah konflik berdarah antara kedua negara itu. Ada perubahan dalam pola pikir Angkatan Darat India setelah bentrokan perbatasan yang fatal, menurut sumber Angkatan Bersenjata India. Pasukan India di perbatasan sekarang telah diinstruksikan untuk memenuhi setiap agresi dan pelanggaran dengan kekuatan yang sama, kata sumber itu kepada CNN.

Pada hari Senin, menteri industri untuk negara bagian Maharashtra Subhash Desai, mengatakan dalam tweet dari akun media pemerintah negara itu bahwa para pejabatnya sedang menunggu pemerintah pusat India menilai iklim bisnis saat ini, dan mengumumkan kebijakan yang jelas tentang bagaimana bergerak maju dalam kesepakatan dengan perusahaan China.

https://money.kompas.com/read/2020/06/24/081500926/konflik-perbatasan-ancam-kerja-sama-bisnis-india-dengan-china

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke