Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kontribusi Mitra GrabFood terhadap Perekonomian Indonesia Melonjak 79 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com – Penelitian terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menemukan bahwa perekonomian pekerja lepas (gig worker) dengan dukungan teknologi Grab mampu memperkuat daya tahan ekonomi Indonesia.

Gig worker di empat layanan Grab seperti GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios secara keseluruhan bahkan berkontribusi sebesar Rp 77,4 triliun pada perekonomian Indonesia di tahun 2019.

Angka tersebut meningkat 58,3 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mampu menyumbang sekitar Rp 48,9 triliun.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa kontribusi mitra merchant GrabFood terhadap perekonomian Indonesia melonjak sebesar 79 persen menjadi Rp 37,3 triliun di 2019 dari yang hanya Rp 20,8 triliun di 2018.

Angka tersebut membuat mitra GrabFood menyumbang pertumbuhan paling signifikan dibandingkan mitra Grab lainnya.

Di lain sisi, kontribusi mitra pengemudi GrabBike tumbuh 67 persen ke Rp 26,2 triliun dari Rp 15,6 triliun; kontribusi mitra GrabCar tumbuh 11 persen menajadi Rp 10,8 triliun dari Rp 9,7 triliun; dan kontribusi mitra GrabKios meningkat sebesar 17 persen menjadi Rp 3,1 triliun dari Rp 2,7 triliun.

Dorong pertumbuhan UMKM

Mitra GrabBike dalam layanan GrabCar, GrabFood, dan agen GrabKios yang disurvei di 12 kota pun melaporkan bahwa Grab tidak hanya menyediakan kesempatan kerja yang lebih baik bagi pekerja informal, tapi juga mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menangah (UMKM).

Grab juga dinilai mampu menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, bahkan di luar platform Grab itu sendiri.

Perlu diketahui, studi yang dilakukan pada September 2019 sampai Januari 2020 ini mengombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei secara langsung (face-to-face) dengan 5.008 mitra GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios di 12 kota.

Kota-kota tersebut di antaranya Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Palembang, Bandar Lampung, Balikpapan, dan Manado.

Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan sektor gig economy melalui platform digital seperti Grab memiliki peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi negara secara lebih luas.

Studi ini juga menunjukkan bahwa selain memberikan pekerja informal kesempatan pendapatan yang lebih baik, pertumbuhan pada platform Grab juga menciptakan lebih banyak kesempatan ekonomi dalam ekosistem Grab.

“Sebagai contoh, kami menemukan bahwa GrabFood telah membantu merchant dalam mendirikan bisnis baru dan mempekerjakan lebih banyak karyawan saat bisnis mereka bertumbuh,” jelas Yose dalam koferensi pers virtual, Kamis (25/6/2020).

Gig worker melalui platform Grab, lanjutnya, juga telah meningkatkan kualitas hidup pekerja sektor informal dan meningkatkan inklusi keuangan mereka. Ini adalah faktor penting yang akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

https://money.kompas.com/read/2020/06/25/181217526/kontribusi-mitra-grabfood-terhadap-perekonomian-indonesia-melonjak-79-persen

Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke