Misalnya saja untuk produk varian es krim Ice Sugar, Milk Melon, Bingo, Nanas, dan Semangka hanya Rp 2.000. Sementara produk Banana Crispy, Jagung dan Mochi dibanderol dengan harga Rp 3.000. Sementara untuk harga yang paling mahalnya itu dibanderol dengan harga Rp 10.000 untuk produk es krim varian Durian.
Brand Manager Aice Group Sylvana Zhong mengatakan, ada beberapa alasan dibalik murahnya harga es krim produknya.
"Pertama adalah karena sejalan dengan visi dan misi Aice yaitu Have An Aice Day. Oleh sebab itu dengan visi dan misi kami ini, kami ingin menjadikan hidup masyarakat lebih indah dengan mengonsumsi produk kami," ujarnya saat jumpa pers virtual, Jumat (26/6/2020).
Lalu, alasan kedua yaitu dengan adanya teknologi produksi yang canggih bisa membuat jumlah produksi es krim yang diolah menjadi lebih banyak dan biaya yang diperlukan untuk produksinya pun menjadi semakin murah.
Apalagi, kata dia, didorong dengan adanya tim Research and Development (R&D) yang berpengalaman bisa memilih bahan-bahan baku yang murah serta berkualitas untuk digunakan.
Selain itu lanjut dia, dalam bisnis es krim ini pihak Aice pun tidak mengambil keuntungan yang besar.
"Ini juga sesuai dengan prinsip visi dan misi kami sehingga dengan harga yang sewajarnya saja semua masyarakat bisa menikmatinya dari segala tingkat," ucapnya.
Sementara itu untuk distribusi, Aice pun tidak terpaku di pasar modern tetapi juga merambah pasar tradisional. Dengan begitu, dia berharap semua kalangan baik anak-anak atau orang dewasa pun tidak perlu jauh-jauh ke supermarket atau ke modern ritel untuk mendapatkan es krim Aice.
"Tinggal pergi ke warung sebelah rumah saja, sudah bisa menikmati es krim kami. Jadi enggak usah jauh-jauh pergi ke mal atau ritel lainnya," ungkapnya.
https://money.kompas.com/read/2020/06/29/090900326/kenapa-harga-es-krim-aice-bisa-murah-ini-kata-manajemen