Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Pemilik Warung Kopi Dihantam Pandemi, Menolak Gulung Tikar

Salah satu usaha makanan dan minuman yang berada di Kota Bandung yaitu Warung Kopi Imah Babaturan ikut merasakan pukulan dampak dari pandemi ini.

Muhammad Nurul Hudha atau yang sering dipanggil Uyul, owner Warung Kopi Imah Babaturan mengatakan, semenjak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diterapkan di Kota Bandung, omzetnya menurun drastis.

"Dari Februari itu omzet kita turun 30 persen hingga 40 persen. Lalu masuk bulan Maret-April jatuh lagi sampai 60 persen," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/6/2020).

Melihat hal itu, Uyul pun melakukan beberapa hal agar bisnis makanan dan minuman yang ia tekuni selama lima tahun ini, bisa terus bertahan di masa pandemi.

Hal pertama yang ia lakukan adalah melakukan komunikasi yang baik dengan memberi penjelasan kepada para pegawainya. Ia menceritakan ke-15 pegawainya tentang masalah-masalah yang dihadapi warungnya akibat dari pukulan pandemi Covid-19.

"Saya ceritakan keadaan sekarang bagaimana, omzet menurun dan sebagainya, bahkan situasi parah seperti ini ke depannya pun bisa semakin sulit lagi. Saya buat pilihan kepada pegawai saya yaitu tetap bekerja dan membuka warung atau menutupnya dan merumahkan mereka dengan membayar gaji hanya 30 persen atau 50 persen dari gaji mereka," kata dia.


Setelah diberikan pilihan, lanjut dia, ternyata semua karyawannya memilih untuk terus bekerja dan membuka warung.

Hal ini jugalah yang menjadi salah satu alasan Uyul dan istrinya untuk tidak menutup warungnya.

Kedua, Uyul terus mengasah kreativitas dengan meluncurkan pilihan menu baru yaitu Frozen food. Semenjak diluncurkan, Frozen Food banyak diminati masyarakat. Hal ini pula yang membuat usahanya lambat laun semakin berkembang dan bergerak ke arah yang positif.

Bahkan, lanjut dia, Frozen food ini menjadi salah satu bisnis yang mau ia tekuni ke depannya.

Uyul menyebutkan menu Frozen food yang paling banyak dicari dan dibeli masyarakat adalah Cumi Cabe Hijau dan Nasi Goreng.

"Kenapa banyak yang beli, karena Frozen food yang kita jual itu yang tinggal dipanasin aja bukan yang harus dimasak, terus menu-menunya pun menu yang biasa ada di warung. Jadi masyarakat enggak asal nebak lagi karena sudah tahu rasanya," kata dia.

Ketiga, Uyul menawarkan berbagai promo. Namun, kata dia, promo yang dibuat pun bukan sekadar promo seperti potongan harga, melainkan promo yang berkualitas yang memiliki value atau nilai sosial.

Misalnya saja ketika pelanggan melakukan pembelian melalui mitra driver online, Imah Babaturan akan memberikan beberapa bekal kepada para driver-nya seperti gula, beras, roti, telur dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.


Dengan begitu para pelanggan tak hanya bisa menikmati hidangan saja tapi juga ikut aksi sosial berbagi bersama.

"Sebenarnya cara orang untuk berbagi itu beda-beda dan kami melihat saat ini teman-teman driver juga ikut terpukul kan, jadi saya kira ini cara yang tepat. Kami melakukan kebaikan seperti ini dengan melibatkan para customer kami dan ini sudah kami lakukan selama tiga bulan," ungkapnya.

Sementara itu mengenai bahan baku, Uyul mengaku tidak memiliki masalah. Sejauh ini ketersediaan bahan baku untuk produksi makanan dan minumannya masih aman.

Sementara mengenai harga bahan baku yang kadang mahal seperti harga cabai tidak terlalu berdampak pada bisnisnya.

Uyul mengakui, jika bisnis makanan dan minumannya tidak bergerak dan tidak memiliki berbagai insiatif, maka bisa saja usahanya sudah gulung tikar. Namun ia menolaknya. Berbagai usaha dilakukan untuk tetap bertahan di tengah pandemi.

"Sebenarnya bagi saya yang saya lakukan ini adalah survive mode buat bisnis saya. Model small bussines kayak yang saya jalani ini kalau enggak bergerak dan melakukan berbagai hal mungkin bisa mati, makanya harus ngelakuin sesuatu kayak gini," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/07/01/054853526/cerita-pemilik-warung-kopi-dihantam-pandemi-menolak-gulung-tikar

Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke