Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos Garuda: Saat ini Penerbangan ke Bali Hanya Diisi 15-20 Penumpang

Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, sebelum pandemi Covid-19 merebak, pihaknya melayani 16 penerbangan tujuan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, setiap harinya.

Namun, saat ini maskapai pelat merah tersebut hanya melayani satu penerbangan setiap harinya, dengan jumlah penumpang maksimal 20 orang.

"Sebelum Covid ini jadi kita punya penerbangan sampai 16 penerbangan ke Denpasar, almost fully booked. Hari ini hanya satu dan isinya hanya 15-20 orang saja," tutur dia dalam gelaran Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI, Selasa (7/7/2020).

Menurut Irfan, hal tersebut diakibatkan ketatnya peraturan yang diberlakukan pemerintah provinsi Bali.

Salah satunya, kewajiban memiliki dokumen bebas Covid-19 berbasiskan tes PCR, bagi pendatang yang ingin memasuki wilayah Pulau Dewata tersebut.

"Kita memahami sekali," ujarnya.

Untuk mengatasi itu, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk memberikan lebih banyak relaksasi agar para wisatawan bisa diizinkan masuk ke daerah tersebut.



"Hari ini memang kita kerja sama dengan para Pemda untuk memberikan lebih banyak relaksasi untuk masuk ke daerahnya mereka masing-masing," katanya.

Selain itu, Irfan menyadari, di tengah kondisi yang masih dibayang-bayangi penyebaran Covid-19, pesawat hanya diisi oleh mereka yang memang harus berpergian.

"Ada tiga tipe penumpang yang naik pesawat Garuda. Pertama dia memang harus terbang, urusan kewajiban kantor, dinas. Kedua mereka yang keperluannya sosialisasi. Ketiga mereka yang keperluannya berlibur. Hari ini yang terbang adalah yang memang harus terbang," ucap Irfan.

https://money.kompas.com/read/2020/07/07/122633226/bos-garuda-saat-ini-penerbangan-ke-bali-hanya-diisi-15-20-penumpang

Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke