Klaim JHT pada bulan tersebut dikatakan meningkat hingga empat kali lipat.
"Tentu kondisi ini memengaruhi juga BP Jamsostek di mana kita lihat mulai bulan Mei, klaim JHT semakin meningkat. Bahkan Pak Direktur Utama waktu itu survei ke lapangan melaporkan terjadi peningkatan empat kali lebih (klaim JHT) di beberapa titik," ucapnya dalam webinar Pelayanan Tanpa Kontak Fisik "One to Many" di Era New Normal secara virtual, Kamis (9/7/2020).
Guntur mengungkapkan, BP Jamsostek pada Mei itu sempat kewalahan menangani klaim JHT yang membeludak. Bahkan, masyarakat juga mengeluhkan pelayanan BP Jamsostek saat itu ke Lembaga Ombudsman RI.
"Tentu ini harus kita sikapi situasi dengan protokol yang ketat, karena BP Jamsostek bereaksi terhadap ini. Memang di awal-awal kami merasa kena shock. Begitu mulai PSBB, hanya melayani online dan dropbox," katanya.
"Saat itu pelayanan kami sempat drop karena adanya keluhan masyarakat," sambungnya.
Pada era pandemi ini, lanjut Guntur, memang banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), merumahkan, bahkan tak sedikit perusahaan harus menutup usaha.
Maka tak heran, masyarakat berbondong-bondong mencairkan dana JHT sebagai penyambung kehidupan.
"Kita sekarang merasakan ekonomi global belum membaik. Karena kita lihat banyak perusahaan multinasional yang mulai merumahkan karyawannya, mem-PHK, bahkan gulung tikar. Tentu ini karena ketakutan utamanya terhadap Covid-19 ini kena transisi yang cepat," ujarnya.
https://money.kompas.com/read/2020/07/09/143300826/klaim-jaminan-hari-tua-bp-jamsostek-naik-4-kali-lipat-kenapa