Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi Corona, Laba Produsen Mi Instan Korea Melonjak 361 Persen

SEOUL, KOMPAS.com - Produsen makanan di Korea Selatan diprediksi bakal mencatat rekor laba operasional yang tinggi pada kuartal II 2020. Sebab, kasus baru virus corona di negara itu mendongkrak permintaan produk makanan instan.

Dilansir dari Yonhap News, Sabtu (11/7/2020), laba operasional gabungan raksasa produsen makanan instan Korsel, yakni CJ Cheiljedang Corp, Nongshim Co, Orion Corp, Ottogi Co, dan Samyang Foods Co diestimasikan mencapai 449,8 miliar won atau 374,4 juta dollar AS, setara sekira Rp 5,4 triliun (kurs Rp 14.476 per dollar AS) pada kuartal II 2020.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan laba operasional pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 322,2 miliar won. Estimasi tersebut berdasarkan poling terhadap para analis.

Laba operasional Nongshim, salah satu produsen mi instan terbesar di Korsel, diproyeksikan melompat 361 persen pada kuartal II 2020 menjadi 37,8 miliar won.

Nongshim menikmati kenaikan penjualan sebesar 3 persen di China dan 35 persen peningkatan penjualan di Amerika Serikat dan Kanada.

Sementara itu, laba operasional produsen makanan CJ Cheiljedang, diprediksi naik 48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 menjadi 258,7 miliar won.

Adapun Orion, produsen gula-gula terkemuka Korsel, diproyeksikan meraup laba operasional sebesar 83,1 miliar won, naik 64,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja unit bisnis Orion di China, Vietnam, dan Rusia juga diperkirakan meningkat.

Ottogi diperkirakan membukukan laba sebesar 43,2 miliar won, naik 14 persen dibandingkan pada kuartal II 2019. Kenaikan laba ditopang tumbuhnya permintaan produk makanan instan beku dan mi.

Sementara itu, perusahaan produsen mi instan Samyang Foods diprediksi mencatta laba sebesar 27 miliar won. Angka ini naik 29,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Solidnya kinerja keuangan produsen makanan instan di Korsel dikaitkan dengan meningkatnya permintaan makanan instan beku dan perbaikan bisnis di unit luar negeri.

Karena masyarakat Korea Selatan diimbau makan di luar rumah di tengah pandemi virus corona, maka permintaan produk makanan cepat saji untuk rumah tangga melonjak.

"Sejak 2014, ekspor makanan ke China meningkat, namun populatitas merek produsen makanan (Korea Selatan) juga meningkat di Amerika Serikat dan negara-negara lain," terang Shim Eun Ju, analis di Hana Financial Investment Co.

https://money.kompas.com/read/2020/07/11/193355926/pandemi-corona-laba-produsen-mi-instan-korea-melonjak-361-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke