Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Hambatan Investasi, Kepala BKPM Pernah Bersahabat dengan 'Hantu'

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kembali menyoroti investasi mangkrak yang diakibatkan oleh berbagai alasan.

Hal tersebut mengakibatkan banyak potensi investasi yang terhambat realisasinya.

Salah satu hambatan menurut Bahlil adalah, masih adanya oknum atau ia sebut 'hantu' yang mengganggu proses realisasi investasi. Ini ia pernah temui ketika masih menjadi seorang pengusaha.

"Kenapa bisa tahu seperti itu, karena saya pernah belajar tentang hantu dan bersahabat sama hantu. Jadi bisa tahu," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (13/7/2020).

Selain itu, Bahlil menyebutkan, masih adanya tumpang tindih kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, mengakibatkan pelaku usaha kesulitan untuk merealisasikan penanaman modalnya.

"Tapi apakah bupati, gubernur itu salah? Enggak salah. Itu kewenangan otonomi daerah," ujar dia.

Oleh karenanya, adanya perbedaan kebijakan yang diterbitkan antara pemerintah pusat dan daerah sudah menjadi suatu hal yang lumrah.

"Jadi sampai ayam tumbuh gigi pun enggak akan mampu menyelsaikan ini," katanya.

Berdasarkan data yang ia miliki, hal-hal tersebut mengakibatkan potensi investasi senilai Rp 708 triliun terhambat realisasinya.

"Ada yang sudah 3 tahun, ada yang 2 tahun, ada yang 5 tahun, ada yang 7 tahun tapi tidak tereksekusi," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/07/13/124100726/soal-hambatan-investasi-kepala-bkpm-pernah-bersahabat-dengan-hantu-

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke